BETANEWS.ID, KUDUS – Berberapa konsumen tampak silih berganti berdatangan di Printex Kudus yang berada di Desa Pedawang RT 3 RW 2, Kecamatan Bae. Di ruangan produksi, beberapa orang tampak sedang berjibaku menyelesaikan pesanan pelanggan, tak terkecuali Nurdiyanto Ahmad Subeki, Koordinator Printex Cabang Kudus.
Di sela kesibukannya, pria yang akrab disapa Ahmad itu bersedia berbagi informasi tentang usaha jasa printing. Ia menuturkan, Printex hadir di Kudus sejak pertengahan Agustus 2023. Pihaknya melayani printing kain atau pengganti sablon manual. Beberapa jenis sablon yang disediakan adalah cetak sublim dan DTF tanpa minimal order.
“Jadi kami lebih fokus di print fresh, di mana cetak sublim dicetak di kertas terlebih dahulu baru ditransfer ke kain dengan menggunakan mesin pres. Printex Kudus merupakan cabang ke lima yang berpusat di Salatiga,” bebernya saat ditemui di lokasi, Selasa (5/12/2023).
Baca juga: Sediakan Kaus Sablon Satuan Jadi Cara Jitu Diponegoro Print Pasarkan Produk ke Beberapa Daerah
Ia menjelaskan, ada banyak produk yang bisa diproduksi di sana, meliputi hijab, jersey, jaket, kain batik print, sajadah, kaus partai, bendera, dan masih banyak lagi. Sedangkan bahan kain yang digunakan yakni jenis kain Polyester.
“Jadi jenis kain yang diprint di sini jenis kain Polyester dengan banyak macam, seperti peles, dryfit jarum, blacu, dan serena. Di sini juga melayani banner kain juga,” ungkap pria berusia 27 tahun tersebut.
Sejauh ini, untuk permintaan pesanan, kata Ahmad, banyak yang memesan DTF. Sementara untuk pesanan cetak sublim masih banyak konsumen yang belum begitu mengerti secara detail.
“Untuk konsumen sejauh ini kebanyakan dari Kudus, namun daerah lain seperti Jepara, Demak, Grobogan, dan Pati juga ada yang berlangganan di sini. Kebanyakan konsumen itu ada yang perorangan, dari instansi, dan pengusaha (yang dibuat untuk dijual kembali),” tutur pria asal Salatiga tersebut.
Baca juga: Eleven Clothing, Tempat Sablon di Jepara yang Bisa Buat Kaus Tanpa Minimal Order
Ia mengatakan, saat ini untuk pesanan DTF sehari setidaknya ada 80 meter dengan ukuran roll 58 sentimeter kali 80 meter. Dengan pesanan tersebut, menurutnya sudah bagus lantaran usaha tersebut baru berjalan tiga bulan.
“Harga per meter untuk DTF Rp45 ribu. Sedangkan sublim mulai Rp24 ribu sampai Rp36 ribu, tergantung dipres di sini ataupun dipres sendiri di rumah,” terangnya.
Salah satu konsumen, Dian, mengaku sering berlangganan di sana sejak pertama buka di Kudus. Menurutnya, dengan kualitas yang bagus dan melayani tanpa minimal order, bisa membuat usaha sablon miliknya makin berkembang.
“Saya tahu dari media sosial. Jadi saat masih baru saya sudah berlangganan di sini. Untuk hasil di sini menurut saya bagus, hasil dengan desain sangat menyerupai,” imbuhnya.
Editor: Ahmad Muhlisin
