BETANEWS.ID, KUDUS – Penjabat (Pj) Bupati Kudus, Bergas C Penanggungan menyiapkan langkah strategis untuk menurunkan angka kemiskinan. Salah satu yang jadi prioritas adalah menggenjot perekonomian melalui pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Saat ini makin banyak UMKM dengan berbagai produk. Kalau dimaksimalkan, saya yakin akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” paparnya saat menerima Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kudus, Eko Suharto beserta jajaran di Pendapa Kudus, Kamis (2/11/2023).
Menurut BPS, tingkat kemiskinan di Kudus menurun pada angka 7,24 persen dibandingkan tahun kemarin yang mencapai 7,41 persen. Angka tersebut setara dengan 65.160 jiwa. jumlah warga miskin di Kudus tahun ini termasuk yang paling rendah dibandingkan dengan kabupaten se-Pati Raya.
Baca juga: Berhasil Kelola Manajemen ASN, Pemkab Kudus Sabet BKN Award 2023
Selain itu, Bergas juga terus memantau inflasi di Kudus, karena hal itu berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.
“Pantauan inflasi juga terus kami lakukan. Biar masyarakat masih bisa menjangkau terutama sembako untuk kehidupan sehari-hari,” kata Bergas.
Pada Oktober 2023, inflasi Kudus sebesar 0,27 persen, atau lebih rendah dari bulan kemarin. Komoditas utama penyumbang inflasi tertinggi adalah biaya perguruan tinggi, kemudian bahan bakar minyak (BBM), dan beras.
Baca juga: Serahkan SK Pensiun, Pj Bupati Kudus: ‘Selalu Lakukan Aktivitas yang Bermanfaat Bagi Lingkungan’
Terkait harga sembako, Pj Bupati menegaskan sampai saat ini kenaikan masih tahap normal. Operasi pasar akan terus dilakukan sambil memantau persediaan dan harga.
“Pengecekan pasar akan terus dilakukan untuk mencegah harga sembako melambung tinggi,” tegasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin