BETANEWS.ID, KUDUS – Wajah semringah terpancar dari lima perangkat desa terpilih di Desa Tergo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Setelah tertunda selama delapan bulan dari tes seleksi yang digelar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Padjajaran (Unpad), merak akahirnya dilantik oleh kepala desa di Balai Desa Tergo, Rabu (1/11/2023).
Pelantikan tersebut berjalan lancar meski sempat tertunda selama 4 jam. Pasalnya, pelaksanaan perades yang rencananya akan dilaksanakan pukul 10:00 WIB mundur jadi 14:00 WIB.
Kepala Desa Tergo, Annoor Musthofan mengatakan, pelantikan tersebut tetap dilaksanakan karena pihaknya mempertanggungjawabkan Anggaran Pendapatan Daerah Desa (APBDes) dalam pengisian perangkat desa. Hal itu merupakan amanah dari Undang-Undang (UU) Desa.
Baca juga: Tak Selesai-Selesai, Garank 1 Tes Perades Kini Akan Laporkan Kades ke Polda Jateng
“Atas amanah UU Desa tersebut, kami wajib melakukan pelantikan atas hak dan kewajiban yang telah dilakukan oleh peserta seleksi perangkat desa,” ujar Musthofan.
Namun, Musthofan juga menegaskan, apabila di kemudian hari ada putusan pengadilan yang membatalkan, maka pihaknya akan mengikutinya.
“Jika dikemudian hari nanti ada putusan yang membatalkan pelantikan perades ini, kami akan mengikutinya,” tegasnya.
Baca juga: Digugat Garank 1 Tes Perades Rp1,3 M, Plt Kadis PMD Kudus Bilang Begini
Dia mengatakan, ada lima orang yang dilantik jadi perangkat desa di Desa Tergo untuk formasi Sekretaris Desa (Sekdes), Kasi Pemerintahan, Kaur Umum dan Tata Usaha, Kaur Perencanaan dan Pelaporan, dan Kepala Dusun ll.
“Kekosongan formasi kurang lebih 4 tahunan. Harapanya dengan terisinya formasi perangkat desa ini, semoga bisa membantu pekerjaan pemerintah desa agar lebih maksimal untuk melayani warga,” harapnya.
