BETANEWS.ID, JEPARA – Penolakan terhadap adanya rencana relokasi tidak hanya terjadi pada warga yang rumahnya terdampak proyek normalisasi sungai SWD II, tetapi juga para pedagang di Pasar Karangaji. Pasar tersebut sesuai rencana akan direlokasi sebab lokasi lahan tersebut milik dari BBWS Pemali-Juana.
Tasmini (45), Penjual Ikan asal Desa Kriyan, Kecamatan Kalinyamatan mengaku keberatan dengan adanya rencana relokasi tersebut. Sebab lokasi pasar tersebut menurutnya sudah sangat strategis karena berada dekat dengan perkampungan.
Baca Juga: BBWS Pemali-Juana Beri SP 1 pada Warga yang Belum Bongkar Bangunannya di Pinggir SWD II
Ia khawatir, jika nantinya pasar tersebut jadi untuk direlokasi dan dipindah ke sisi barat desa yang dekat dengan area persawahan justru malah membuat pasar menjadi sepi.
“Kalau ceritanya memang mau digusur tapi yang tak minta kan ada gantinya lagi, yang dekat perkampungan, kalau bisa malah jangan di sawah situ, yang deket sini-sini aja,” katanya pada Betanews.id, Kamis (2/11/2023).
Untuk menempati lapak tersebut, ia juga harus membayar sebesar Rp3,5 juta dengan ukuran 2,5 meter. Setiap harinya ia juga masih diminta untuk membayar iuran pasar sebesar Rp5 ribu.
Jika nantinya pasar tersebut jadi untuk direlokasi, ia juga berharap para pedagang yang dipindah tidak hanya yang di sisi selatan pasar, tetapi juga para pedagang yang di sisi utara.
“Iya (yang utara) juga pindah, kalau yang sini aja dipindah ke sawah, nanti sepi, yang mau beli siapa, pindah satu pindah semua,” tambahnya.
Hal yang sama juga turut disampaikan oleh Titik Usriyah (44), Pedagang Sembako yang berasal dari Desa Welahan. Ia berharap adanya relokasi para pedagang saat bangunan pasar yang baru sudah selesai dikerjakan.
Baca Juga: Usahanya Terdampak Normalisasi, Warga: ‘Ya Libur Dulu, Kan Nggak Ada Tempatnya’
“Seandainya sini direlokasi harus dikasih tempat dulu, nanti kalau sana sudah dibangun pasar sudah selesai, baru digusur,” katanya.
Sebab saat penggusuran pasar dilakukan ketika bangunan baru tersebut belum selesai, akan berdampak pada menurunnya jumlah pembeli.
Editor: Haikal Rosyada