BETANEWS.ID, PATI – Kemacetan parah masih terjadi di jalan Pantura Pati-Rembang hingga Jumat (17/12023). Kendaraan yang terjebak macet tampak masih mengular panjang di jalan nasional tersebut. Setidaknya, kemacetan mencapai 40 kilometer.
Bahkan pada Kamis (16/11/2023) malam, kemacetan terjadi hingga jalan lingkar, tepatnya di perempatan Tanjang. Pada Jumat (17/11/2023) pagi, kemacetan berangsur berkurang meski tidak signifikan.
Berdasarkan informasi, kemacetan yang terjadi ini tidak hanya di wilayah Pati saja, tapi hingga Rembang. Di sana, kemacetan terjadi hingga Bonang, Kecamatan Lasem, Rembang.
Baca juga: Sopir Truk Terjebak Macet di Jalan Pantura Pati-Rembang Sejak Tadi Malam
Kasat Lantas Polresta Pati, , mengatakan, untuk mengurai kemacetan, pihaknya melakukan rekayasa lalu lintas.
“Untuk mengurai kemacetan, kami telah menyiapkan rekayasa lalu lintas, yaitu untuk kendaraan pribadi atau kendaraan nonberat. Untuk yang dari arah Jakarta kami arahkan ke Sampang tembus Jaken, Sumber dan Rembang,” ujar Kompol Asfauri, Jumat (17/11/2023).
Kompol Asfauri juga mengimbau kendaraan-kendaraan pribadi untuk melalui wilayah kota agar mencari jalur-jalur alternatif yang tidak terjadi kemacetan. Menurutnya, kemacetan itu terjadi karena imbas adanya perbaikan jalan di wilayah Batangan.
“Di kilometer 91 dan 93 itu sedang ada perbaikan jalan. Jadi di sana itu satu lajur dilakukan perbaikan, sedangkan satu lajur lagi digunakan untuk kendaraan dari dua arah, dari Jakarta ke Surabaya dan sebaliknya,” ungkapnya.
Baca juga: Sabar Pak Sopir! Tidak Ada Kemacetan di Pati-Rembang, Polisi: Hanya Antrean Panjang
Katanya, kalau tidak hujan, sebagian kendaraan melalui bahu jalan. Namun, karena sempat terjadi hujan, sehingga sopir tidan berani melewatkan kendaraannya di bahu jalan tersebut.
Ia pun mengatakan, kondisi itu tidak disebutnya dengan kemacetan, namun antrean karena terjadi perlambatan arus lalu lintas.
“Kami sampaikan, di wilayah pantura kami, sebenarnya tidak ada kemacetan. Yang ada hanya antrean panjang yang disebabkan karena adanya perlambatan arus lalulintas,” pungkasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin