BETANEWS.ID, KUDUS – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kudus H Masan mengingatkan masyarakat untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam pada musim penghujan. Dua bencana yang perlu diwaspadai adalah banjir dan tanah longsor.
Menurut Masan, permasalahan kebersihan lingkungan masih menjadi salah satu faktor penyumbang terjadinya bencana banjir di Kabupaten Kudus. Untuk itu, ia mengajak masyarakat untuk saling gotong royong dalam menjaga lingkungan mendekati musim penghujan.
“Desa itu seharusnya kerja bakti gotong royong untuk bersih-bersih lingkungan. Ini penting, karena untuk menghadapi musim penghujan. Jika tidak dibersihkan nanti selokan macet dan banjir, ” katanya usai menghadiri Apel Gelar Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana di Alun-Alun Simpang 7 Kudus, Senin (20/11/2023).
Baca juga: Agar Penanganan Kemiskinan di Kudus Tepat Sasaran, Masan Minta Pemkab Buat Data Real
Selain itu, pihaknya juga meminta Dinas Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kudus untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dalam menangani masalah banjir di Kecamatan Undaan. Karena menurutnya, wilayah tersebut tidak memikiki saluran pembuangan air, sehingga membuat jalan dan permukiman warga menjadi tergenang.
“Itu bukan banjir melainkan air buangan. Ini tentunya Kepala DPUPR untuk berkoordinasi dengan pemerintah provinsi agar dibuatkan drainase kanan kiri. Karena bangunan di sana lebih tinggi dari jalan, sehingga perlu untuk dibangun kesadaran bersama,” ujarnya.
Tidak hanya banjir, Masan juga meminta masyarakat yang tinggal di wilayah dataran tinggi untuk waspada terhadap tanah longsor. Salah satunya dengan membentuk desa tanggap bencana sebagai antisipasi mencegah terjadinya musibah.
“Reboisasi sudah sering kita lakukan. Masyarakat harus antisipasi untuk daerah yang rawan longsor dan desa tanggap bencana agar digalakan, sehingga masyarakat tahu potensi dalam meninggalkan bencana,” terangnya.
Baca juga: Masan Sebut Pengadaan Barjas Infrastruktur Melalui e-Katalog Lebih Fair dan Transparan
Untuk itu, harapannya dengan kegiatan tersebut masyarakat lebih siap dalam menghadapi bencana alam jelang musim penghujan.
“Harapannya masyarakat bisa bareng-bareng gotong royong selesaikan seluruh yang menyebabkan potensi bencana. Harus bersama-sama, tidak bisa jika hanya dijalankan pemerintah sendiri,” pungkasnya. (adv)
Editor: Ahmad Muhlisin