BETANEWSD.ID, KUDUS – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Kudus masih terus menertibkan baliho calon legislatif (caleg) yang terpasang di tempat umum, setelah ada penetapan daftar caleg tetap (DCT). Namun, Baliho capres dan cawapres yang berada di Alun-Alun Kudus tak kunjung ditindak, meski Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah mengumumkan capres dan cawapres untuk Pemilu 2024 mendatang.
Di jembatan penyeberangan depan Taman Bojana dan dinding Ramayana, sebelumnya terdapat 4 baliho besar. Di dinding Ramayana terdapat baliho bergambar Taj Yasin, calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan capres dan cawapres, Prabowo-Gibran.
Sementara yang ada di jembatan penyeberangan depan Taman Bojana terdapat baliho gambar capres Ganjar Pranowo dengan tulisan Ganjar Presidenku. Serta baliho dengan gambar beberapa caleg berbagai tingkatan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Baca juga: Tangkal Stigma Dinasti Politik Jokowi, Relawan Gibran di Kudus Akan Lakukan Ini
Namun, dari empat baliho tersebut yang ditindak hanya baliho caleg saja. Sementara baliho kedua capres dan Taj Yasin masih dibiarkan, padahal sama-sama berbayar.
Ketua Bawaslu Kudus, Moh Wahibul Minan, berdalih, bahwa baliho tersebut merupakan alat peraga sosialisasi (APS) dan tak ada unsur ajakan, meskipun di baliho Ganjar ada klaim Ganjar Presidenku.
“Itu masuk alat peraga sosialisasi bukan alat peraga kampanye. Soalnya tidak ada ajakannya. Ganjar Presidenku itu kan klaimnya,” jelas Minan di Alun-alun Simpang 7 Kudus, Selasa (14/11/2023).
Baca juga: Bawaslu Kudus Tertibkan Seribuan APK Caleg 2024 di 9 Kecamatan
Penertiban ini, lanjut Minan, merupakan lanjutan dari penindakan alat peraga kampanye setelah penetapan DCT. Ia pun tidak pandang bulu meski alat peraga kampanye tersebut berbayar.
“Persoalan berbayar atau tidak itu bukan menjadi ranah kami. Yang jelas kami hanya menertibkan alat peraga kampanye yang ada unsur ajakanya,” ujarnya.
