Pembelajaran untuk anak usia dini memang harus dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangkan. Seperti di Taman Kanak-kanak (TK) Nurush Shofa, di Desa Karangbener, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, yang sering membuat pembelajaran di luar kelas atau outing class. Kali ini, para siswa diajar untuk berkebun dengan menanam poohon pisang.
Pembelajaran di luar kelas ini dilakukan dengan memanfaatkan tempat-tempat yang ada di lingkungan sekolah. Meski masih di lingkungan sekolah, para siswa terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan ini.
Dengan computational thinking siswa-siswi mengetahui apa saja yang digunakan untuk menanam pohon pisang, antara lain sekop, ember, pohon, air, dan sebagainya. Ini juga disebut dekomposisi,”
Umi Alfiyanti | Kepala TK Nurush Shofa
Sebelum kegiatan berkebun dimulai, para siswa diberikan informasi terkait materi pembelajaran. Mereka juga diberi tahu aturan-aturan yang harus ditaati saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Aturan tersebut antara lain, harus berjalan rapi, mengenakan sepatu, dan tidak boleh saling dorong.
Baca juga: Jangan Senang Dulu, Ini Bahayanya Anak Bisa Membaca di Usia Dini (3)
Setelah diberikan stimulasi, para siswa diajak berjalan ke luar kelas dalam barisan yang rapi. Sambil berjalan rapi dalam barisan, para siswa terlihat ceria, seolah tak sabar ingin segera menuju lokasi penanaman pisang.
Sesampainya di lokasi, guru memberikan penjelasan kepada para siswa TK Nurush Shofa tentang apa yang akan mereka lakukan di kebun. Dengan saksama mereka mendengarkan penjelasan guru, tak jarang mereka juga turut aktif menjawab ketika guru bertanya.
Setelah itu, guru kemudian mempersilakan siswa-siswi untuk menanam bibit pohon. Para siswa dibagi dalam dua kelompok, yakni kelompok laki-laki dan perempuan. Para siswa kemudian bekerja sama dengan anggota di dalam kelompok untuk menanam bibit pohon pisang. Ada yang menggali tanah dengan sekop, dan ada yang memasukkan bibitnya ke dalam tanah.