BETANEWS.ID, JEPARA – Proyek Normalisasi Sungai SWD II yang berada di Desa Tedunan, Karangaji, dan Kedung Malang, Kecamatan Kedung akan dimulai awal November mendatang. Proyek ini akan berdampak pada ratusan bangunan kios dan rumah yang berada di sempadan sungai.
Beberapa warga mengatakan bahwa dulu warga yang menempati sempadan sungai tersebut ternyata sudah mendapat ganti rugi lahan. Namun, rupanya mereka tetap membandel dan belum juga pindah.
Salah satu warga, Mufed (75), mengungkapkan, dulu warga yang berada di tiga desa (Tedunan, Karangaji, Kedung Malang) sudah mendapat ganti rugi lahan dari sempadan sungai yang mereka tempati. Makanya, ia mewajarkan jika adanya normalisasi kali ini warga tidak diberikan ganti rugi dari pihak pemerintah.
Baca juga: Pemkab Jepara Bakal Relokasi Warga Terdampak Normalisasi SWD II ke Rusun
Menurutnya, setelah adanya ganti rugi lahan, warga sudah diperingatkan agar tidak mendirikan bangunan di area sempadan sungai.
“Tahunnya nggak ingat saya. Cuma dulu memang warga yang menempati sempadan sungai itu sudah mendapat ganti rugi, dan sudah dilarang untuk bikin bangunan. Tapi ternyata malah banyak bangunan-bangunan,” kata warga di Desa Karang Aji, Kecamatan Kedung itu, Selasa (31/10/2023).
Camat Kedung, Tri Wijatmoko, menjelaskan, tadinya sempat ada sosialisasi dari BBWS Pemali-Juana di Semarang dan ada pendataan terhadap jumlah warga untuk diberikan ganti rugi lahan. Namun, ia belum tahu pakah itu akan terealisasi atau tidak.
“Untuk Normalisasi ini memang nggak ada tali asihnya, tapi kemarin saya negokan ke BBWS biar ada solusi terutama untuk rumah-rumah warga, karena itu kan tempat tinggalnya mereka,” katanya saat dihubungi betanews.id, Selasa (31/10/2023).
Editor: Ahmad Muhlisin
