BETANEWS.ID, PATI – Musim kemarau hingga kini belum juga berakhir. Akibatnya, wilayah di Kabupaten Pati yang terdampak kekeringan juga semakin meluas. Terkait dengan kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati kembali memperpanjang masa tanggap darurat bencana kekeringan.
“Diperpanjang mas, sampai tanggal 25 November 2023,” ujar Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, Martinus Budi Prasetyo, melalui sambungan telepon, Senin (31/10/2023).
Perpanjangan status tanggap darurat bencana kekeringan tersebut, salah satu alasannya adalah, wilayah yang terdampak kekeringan makin meluas.
Baca juga: Bantuan Air Bersih Melimpah, Pemkab Pati Tak Gunakan BTT maupun DSP
“Salah satu alasannya memang itu. Yakni, kekeringan di wilayah Pati saat ini makin meluas,” imbuhnya.
Sebelumnya, Pemkab Pati telah menetapkan status tanggap darurat bencana kekeringan yang berlaku dari 3 sampai 16 Oktober 2023. Kemudian status itu diperpanjang lagi pada 17 hingga 30 Oktober. Status itu diperpanjang lagi hingga 25 November 2023.
Ia menyebut, hingga 30 Oktober 2023 kemarin, jumlah wilayah yang terdampak kekeringan mencapai 87 desa di 10 kecamatan.
Sementara terkait dengan Bantuan Tak Terduga (BTT) yang berasal dari pemkab maupun Dana Siap Pakai (DSP) yang bersumber dari BNPB, hingga saat ini belum digelontorkan untuk warga yang terdampak kekeringan.
Baca juga: Krisis Air Bersih di Pati Masih Berlanjut, Terkini 87 Desa Terdampak
“Karena bantuan dari masyarakat maupun dari dunia usaha, hingga saat ini masih mencukupi, sehingga bantuan berupa BTT maupun DSP belum kita cairkan,” ungkapnya.
Sebelumnya ia menyebut, dengan adanya penetapan status tanggap darurat bencana kekeringan ini, salah satu kelebihannya adalah, pemerintah bisa menggelontorkan bantuan kepada warga yang berasal dari BTT maupun DSP tersebut.
Editor: Ahmad Muhlisin
