BETANEWS.ID, PATI – Krisis air bersih di Kabupaten Pati hingga kini masih terus berlanjut. Jumlah desa yang terdampak kekeringan juga sudah bertambah lagi.
Terbaru, berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, jumlah desa yang mengalami kekeringan mencapai 87 desa.
Baca Juga: Komunitas Motor di Pati Salurkan Ratusan Tangki Air Bersih
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Pati Martinus Budi Prasetyo menyampaikan, untuk desa yang terdampak kekeringan tersebut masih berada di 10 kecamatan.
“Kalau untuk jumlah kecamatan masih sama, yaitu di Kecamatan Jakenan, Jaken, Batangan, Pucakwangi, Sukolilo, Winong, Gabus, Tambakromo, Kayen dan Tayu, ” ujar Budi melalui sambungan telepon, Kamis (26/10/2024).
Hanya saja katanya, ada beberapa kecamatan yang mengalami pertambahan jumlah desa yang terdampak kekeringan. Di antaranya di Kecamatan Tayu, Sukolilo dan Gabus.
Terkait dengan kondisi itu, pihaknya menyebut, dropping air bersih hingga kini terus berjalan. Dari BPBD sendiri, sampai sekarang sudah menyalurkan 879 tangki air bersih ke 10 kecamatan.
“Belum lagi yang dari swasta. Di antaranya dari perusahaan, komunitas maupun warga yang peduli dengan warga terdampak kekeringan,” ungkapnya.
Baca Juga: Pelaku KDRT Berujung Maut di Margoyoso, Pati Divonis 14 Tahun Penjara
Budi menegaskan, bahwa untuk kebutuhan air bersih sampai sekarang masih tercukupi. Hal ini mengingat masih banyak bantuan air bersih dari masyarakat dan CSR.
“Saya ambil contoh, hari ini saja tadi dari Bank Jateng itu ada 50 tangki, kemudian SMK Negeri 1 yang sudah komitmen dengan kami itu 44 tangki, Kospin dan lain sebagainya, ” ucapnya.
Editor: Haikal Rosyada