BETANEWS.ID, KUDUS – Beberapa kendaraan bermotor yang lewat di Jalan Raya Kudus-Purwodadi, Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, tampak mampir di sebuah warung yang menyediakan es kelapa muda. Setelah memilih menu es yang ingin disantap, mereka lantas duduk sambil menunggu seorang wanita membuatkan minumannya.
Warung es tersebut memang jadi salah satu jujugan warga yang ingin menghilangkan dahaga dari teriknya matahari. Es yang disediakan juga cukup beragam yaitu es kelapa muda, es campur, dan yang jadi andalan adalah es klamud.
Menurut pemilik warung, Lina, sejak berdiri pada 2017 lalu, tempat usahanya itu memang selalu ramai pembeli, apalagi saat musim kemarau. Lina mengatakan, es kelapa muda di warungnya menggunakan air kelapa asli tanpa air tambahan.
Baca juga: Es Campur dan Pisang Krispi di Belakang Pasar Kliwon Ini Sekali Nyoba Pasti Pengen Balik Lagi
Lina menuturkan jenis kelapa muda yang digunakan adalah kelapa biasa karena harganya yang lebih terjangkau dibandingkan dengan jenis kelapa yang lain. Ia membeli kelapa muda dari daerah pesisir pantai seperti Purworejo.
“Sebenarnya ada kelapa wulung tetapi tidak bisa selalu ready karena sulit didapat dan harganya lebih mahal, sehingga orang-orang harus pesan dahulu,” ujarnya saat ditemui, Jumat (20/10/2023).
Dengan harga es klamud Rp12 ribu, Ia mampu menjual hingga 30-50 kelapa muda/hari tergantung dengan sepi atau ramainya. Sedangkan untuk es kelapa muda yang disajikan dalam gelas dihargai Rp4 ribu dan es campur Rp5 ribu.
Baca juga: Es Gempol dan Dawet di Jati Ini Harganya Cuma Rp5 Ribu, Solusi Murah Penghilang Dahaga
“Pendapatan per hari biasanya Rp150-200 ribu. Tidak selalu terkadang hanya Rp100 ribu kalau saat sepi, bahkan pernah hanya dapat Rp30 ribu saja,” tuturnya.
Menurutnya, saat bulan Ramadan warung es kelapa muda miliknya ramai pembeli dan bisa menjual hingga 300-500 kelapa muda. Semua pembeli itu dilayanis aat jam buka mulai pukul 09.00-16.30.
Editor: Ahmad Muhlisin
