BETANEWS.ID, KUDUS – Panas matahari yang begitu menyengat terlihat jadi berkah bagi penjual es di Jalan Menur, Kecamatan/Kabupaten Kudus atau di belakang Pasar Kliwon Kudus. Lapak yang menggunakan gerobak itu terlihat cukup ramai pembeli yang datang silih berganti untuk menikmati semangkuk es campur atau membawanya pulang.
Mereka dilayani dengan ramah oleh seorang wanita yang tampak cekatan menyajikan es dengan isian jelly, agar-agar, nangka, roti, dan sagu mutiara itu. Dia adalah Solikhati (41), pemilik lapak yang sudah berjualan di tempat tersebut sejak 2019 lalu.

Di lapaknya itu, Solikhati menjual satu porsi pisang krispi isi tiga potong dengan harga Rp5 ribu. Kemudian untuk es campur bisa dinikmati dengan harga Rp6 ribu. Solikhati juga menerima pesanan untuk berbagai acara dengan menghubungi nomor WhatsApp 0882 1612 6069.
Baca juga: Kesegaran Paripurna dari Es Campur Sangko Kang Jan yang Legendaris di Kudus
Sehari-hari, Solikhati bisa menjual lebih dari 20 porsi saat ramai dan saat sepi kisaran belasan porsi. Meski begitu, ia mengaku tetap bersyukur dengan banyak sedikitnya dagangan yang terjual.
“Sekarang keadaan ekonomi lagi sedang tidak baik, kalau bisa terjual 15 porsi pisang krispi sudah bersyukur,” tuturnya saat ditemui, Rabu (11/10/2023).
Ia mengaku, dulunya lapak es campur miliknya sempat ramai dikunjungi oleh banyak orang. Bahkan, dahulu pernah terjual hingga 50 porsi per hari. Di samping itu, ia juga menuturkan, keramaian Pasar Kliwon juga cukup berpengaruh di dagangannya. Karena, pelanggan es campur miliknya kebanyakan adalah orang-orang di Pasar Kliwon.
“Kalau Pasar Kliwon sepi, dagangan saya juga sepi. Selain, offline saya juga menjual secara online diaplikasi Grab. Akhir-akhir ini, sepi pesanan,” ucap perempuan kelahiran Gerobogan, Purwodadi itu.
Editor: Ahmad Muhlisin