BETANEWS.ID, DEMAK – Berbagai cara dilakukan petani Demak untuk melindungi tanaman padi. Salah satunya dengan menggunakan jaring laba-laba yang dipasang di area sawah untuk menghalau datangnya burung.
Petani yang menggunakan sistem ini sudah mulai ditemukan di Kompleks Latansa, Desa Jogoloyo, Kecamatan Wonosalam. Menurut salahs atu petani, Subandi (62), pemasangan jaring itu dilakukan saat tanaman padi berusia 60 hari. Menurutnya, cara itu lebih aman untuk menghindari kerusakan padi yang disebabkan burung emprit.
“Kalau tidak dipasang jaring nanti saya tidak kebagian lagi. Pas pagi itu burung-burungnya banyak,” katanya, Kamis (19/10/2023).
Baca juga: Dulu Tergenang Air, Lahan Nganggur di Jogoloyo Demak Kini Produktif
Jaring laba-laba itu dipasang tepat di atas tumbuhan padi dengan jarak sekitar 25 sentimeter. Sedangkan untuk penyangganya, ia menggunakan kayu bambu sepanjang 150-200 sentimeter yang ditancapkan di ujung-ujung jaring.
Memiliki lahan sawah seluas 5 hektare, nantinya ia akan memasang 160 jaring laba-laba. Ia mengaku, telah menghabiskan uang sebanyak Rp10,4 juta untuk biaya perawatan pemasangan jaring.
“Panjang jaring 80 X 3,5 meter, totalnya nanti yang dipakai 160 jaring. Masing-masing jaring harganya Rp65 ribu,” sebutnya.
Baca juga: Petani Kedungwaru Kidul Demak Terpaksa Pinjam Kartu Tani Demi Dapat Pupuk Subsidi
Subandi mengaku, memulai tanam padi sejak Agustus dan rencananya akan panen pada akhir tahun. Ia memperkirakan pada panen mendatang akan menghasilkan gabah sebanyak 25 ton.
“Ini padinya bagus, dapatnya kadang lima sampai enam ton per hektare tergantung tanamannya, airnya sedikit atau tidak. Kira-kira panen akhir bulan 12 lah,” pungkasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin
