BETANEWS.ID, DEMAK – Petani Kabupaten Demak mengaku lega dengan stabilnya harga pupuk subsidi. Kondisi itu, diharapkan terus bertahan sampai dengan masa tanam berikutnya.
Anggota kelompok tani Rejo Mulyo, Dukuh Kali Bener, Desa Kedungwaru Kidul, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Setyo Budi (40) mengatakan, petani biasanya menggunakan dua jenis pupuk, yaitu urea dan NPK Phonska. Ia mengaku harga pupuk subsidi masih sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) pada masa tanam (MT 1).
Baca Juga: Setelah Beras, Harga Cabai di Demak Terus Melonjak Capai Rp50 Ribu Sekilo
“Kalau pupuk subsidi masih normal, sesuai dengan harga eceran kilogram tertinggi yang direkomendasikan Dinas Pertanian. Harga pupuk eceran yang urea sekitar Rp2.300 dan NPK Phonska Rp3.500 mungkin sekitar itu,” katanya, Jumat (20/10/2023).
Budi menjelaskan, setiap petani mendapatkan jatah 1,25 kwintal sampai dengan 2,5 kwintal pupuk subsidi. Hal itu disesuaikan dengan luas lahan sawah yang digarap dan status petani yang sudah terdaftar dalam kartu tani.
“Kalau luas lahan tidak ada target, cuman untuk pupuk subsidi itu menurut luas lahan yang diajukan dalam membuat kartu tani, tapi yang ada di Dukuh Kali Bener ini paling banyak tiga bahu atau sekitar 2500 meter persegi,” jelasnya.
Menurutnya pupuk subsidi saat MT 1 justru aman dan akan mengalami kelangkaan saat MT 2. Untuk menyiasati itu, petani terpaksa membeli kebutuhan pupuk non subsidi.
“Untuk MT 1 itu biasanya lancar, karena ada dropping dari sisa MT 3 kemarin kan tidak padi jadi diajukan saat MT 1. Justru yang langka MT 2. Tapi untuk wilayah Dukuh Kali Bener pakai pupuk non subsidi, karena pupuk subsidi itu dijatah,” ujarnya.
Baca Juga: KPU Demak Dapat Anggaran Rp47 Miliar untuk Pilkada 2024
Dalam Keanggotaan Kelompok Tani Rejo Mulyo terbagi menjadi dua bagian, diantaranya 50 petani yang memiliki lahan dan 15-20 petani penggarap. Sedangkan Dukuh Kali Bener memiliki luas lahan sekitar 70-80 bahu atau 560.000 meter persegi sawah.
Rata-rata sawah yang memiliki lahan seluas satu hektare akan mendapatkan 6,5-7 ton gabah. Sedangkan lahan seluas setengah hektare, menghasilkan 3,5-4 ton gabah.
Editor: Haikal Rosyada