BETANEWS.ID, KUDUS – Menjelang masa kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, beberapa konveksi kaus sablon di Kabupaten Kudus mula banjir pesanan. Salah satu yang ramai adalah Diponegoro Print yang berada di Jalan Diponegoro No 56, Desa Burikan RT 1 RW 5, Kecamatan/Kabupaten Kudus.
Menurut sang owner, Tauchid Hidayat, pesanan kaus Pemilu itu sudah mulai ramai sejak awal bulan Oktober ini. Berbagai partai besar dengan jumlah pesanan yang beragam memesan di toko yang buka mulai 9.00-16.30 WIB tersebut. Bahkan ribuan kaus sudah masuk dalam proses pembuatan.
“Kemarin (Selasa 24/10/2023) ada pesanan masuk dengan jumlah 500 kaus. Kemudian kalau untuk total pesanan mulai dari awal bulan hingga saat ini kurang lebih ada 6.000 kaus,” ungkap Dayat kepada Betanews.id, Rabu (25/10/2023).
Baca juga: Usaha Percetakan Kudus Banjir Pesanan Jelang Pemilu
Ia mengatakan, pesanan itu datang dari berbagai daerah, di antaranya Jakarta, Palembang, Pekalongan, tak terkecuali Kudus. Sementara partai yang memesan itu dari partai Nasdem, PPP, PKS, dan PAN.
“Untuk pesanan ini saya rasa sudah bagus, karena pesanan baru masuk per awal bulan ini. Apalagi, di sini (Diponegoro Print) melayani untuk pesanan sablon kaus dengan teknik sublimasi dan DTF sejak Februari tahun ini,” beber pria yang berusia 58 tahun tersebut.
Ia mengaku, meski bisa dikatakan pemain baru dalam pelayanan pembuatan kaus Pemilu dan pesanan sudah masuk hingga 6.000 buah itu dikatakannya belum sampai kewalahan. Bahkan saat ini pihaknya juga baru tahap negosiasi pesanan dari salah satu Bacawapres yang maju di pemilu 2024 nanti.
Baca juga: Jasa Foto di Menara Kudus Tetap Laris Manis, Sehari Bisa Hasilkan hingga Rp300 Ribu
“Pesanan yang dari Bacawapres ini masuk dua hari lalu, dan saat ini masih tahap negosiasi terkait harga dan deadline barang jadi. Rencananya akan memesan 26 ribu kaus,” papar bapak yang dikaruniai lima anak tersebut.
Dayat menuturkan, dalam melayani pesanan kaus Pemilu itu, pihaknya mematok dengan harga Rp25 ribu per kaus. Menurutnya, keunggulan jasa sablon di sana, menggunakan mesin dan tinta dari Jepang rekomendasi WHO yang aman untuk kulit dari penyakit kanker.
Editor: Ahmad Muhlisin
