BETANEWS.ID, DEMAK – Mesin tanam padi kini makin diminati para petani di Kabupaten Demak. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi petani lebih hemat tenaga dan waktu pengerjaan.
Operator mesin tanam padi Maxxi, Nur Soleh mengatakan, dengan menggunakan mesin tanam padi, petani dapat menanam padi dengan cepat dan efisien. Penanaman di lahan seluas 1 hektare mampu diselesaikan dengan jangka waktu 8 jam.
Baca Juga: Jadwal Pilkada 2024 Diajukan, Badan Ad Hoc Belum Ada Pembahasan
“Manual itu biasanya paling tidak harus dikerjakan 12 orang sehari, kalau ini paling setengah hari cukup dijalankan dua orang,” katanya saat menggarap lahan di Desa Ngaluran, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Kamis (26/10/2023).
Nur menjelaskan, untuk menanam padi mula-mula mesin diisi dengan bensin dan diberi bibit umur 14 hari, kemudian dijalankan dengan cara didorong dengan arah lurus sampai ke batas galengan. Setelah itu, dilakukan berurutan sampai lahan penuh dengan padi.
“Satu hektare sawah itu bisa habis 3-4 liter, tergantung lahannya. Kalau lahannya dalam 2-4 liter sehari,” jelasnya.
Rencananya, lahan seluas 9 hektare akan rampung dengan pengerjaan selama seminggu. Menurutnya per bahu atau 7.000 meter persegi sawah mampu menghasilkan gabah sebanyak 5,5 ton.
“Biasanya hasil panennya itu bagus, karena sudah paketan perawatan dengan Maxxi Tan, dari mulai tanam, perawatan, dan panen,” ujarnya.
Baca Juga: PKL Pasar Bintoro Protes, Pemkab Demak Akan Lakukan Pembahasan
Koordinator Maxxi Tani Jateng Utara, Miftahul Huda, mengeklaim mesin tanam padi dinilai lebih hemat tanpa mengeluarkan banyak biaya. Perbandingannya bahkan mencapai 70 persen daripada menggunakan tenaga manusia.
“Kalau pakai mesin ikut paketan Maxxi Tani Rp3 juta per hektare, itu sudah sama benih dan perawatan sampai panen. Jika ditanam manual, itu per bahu bayar Rp1,7 juta belum bibit dan lain sebagainya,” paparnya.
Editor: Haikal Rosyada