BETANEWS.ID, KUDUS – Para pedagang di Pasar Baru Kabupaten Kudus ogah membayar kewajibannya atas Pemakaian Kekayaan Daerah (PKD) untuk kios dan los. Total tunggakan sewa tempat jualan itu mencapai Rp138,5 juta.
Padahal, menurut Plt Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Kudus, Sancaka Dwi Supani, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus sudah memberikan diskon 25 persen untuk PKD kios dan los di Pasar Baru. PKD kios yang semula Rp2,19 juta turun jadi Rp1,6 juta per tahun. Sementara PKD los turund ari Rp438 ribu jadi Rp328 ribu per tahun.
“Berarti kan sudah ada upaya pemerintah untuk menurunkan PKD. Ini kok masih tidak mau membayar bahkan ada juga yang sejak dari Pasar Baru ditempati mereka tidak mau membayar PKD. Berarti orang itu pinginya bebas,” tegasnya saat melakukan pengecekan harga bahan pokok di Pasar Baru Kudus, Selasa (3/10/2023).
Baca juga: Terima Informasi Harga Beras Sentuh Rp 16 Ribu Sekilo, Disdag Kudus Cek Pasar
Menurutnya, di Pasar Baru Kudus terdapat 98 kios dan 521 los yang bisa menghasilkan PKD sebesar Rp229,5 juta, terdiri dari PKD kios Rp120,8 juta dan los Rp108,6 juta. Namun, PKD kios dan los yang sudah dibayar hanya sebesar Rp90,9 juta.
“Jadi masih ada piutang atau tunggakan sebesar Rp138,5 juta. Terdiri dari tunggakan PKD kios sebesar Rp92,7 juta dan tunggakan los sebesar Rp45,7 juta,” rincinya.
Oleh karenanya, Supani menganggap pedagang yang tidak mau membayar PKD, berarti tidak taat aturan.
“Padahal kan memang ada aturannya. Menempati kios dan los di Pasar Baru Kudus itu ada PKD-nya. Lha ini kok malah tidak mau membayar,” ujar Supani.
Baca juga: Droping Beras Murah Bulog di Kudus Disebut Justru Bikin Harga Makin Mahal
Pihaknya pun akan melakukan upaya agar pedagang di Pasar Baru Kudus bersedia membayar PKD kios dan los, tentunya melalui pendekatan secara humanis.
“Akan kita cari solusinya. Segera akan kita lakukan musyawarah kepada semua pihak termasuk para pedagang keinginnya bagaimana. Kalau PKD segitu masih keberatan, akan dirembug lagi bersama-sama,” imbuhnya.
Editor: Ahmad Muhlisin
Lha sepi kok kon mbayar. Akses pasar juga terlalu jauh dari jalan raya. Pedagang dapat untung apa?
Lha sepi kok kon mbayar. Akses pasar juga terlalu jauh dari jalan raya. Pedagang dapat untung apa? Namanya pasar itu ya tempatnya rakyat bawah berjualan. Ya gimana caranya dibikin biar jualannya laku keras. Salah satunya ya di tempatkan di kawasan yang banyak lalu lalang. Menempatkan pasar seperti tempat kuburan ya mana orang mau singgah. Sepi. Jadi produk berkualitas pun susah laku.