BETANEWS.ID, KUDUS – Angka pengangguran di Kudus selama lima tahun terakhir terbilang tinggi, yakni rata-rata mencapai belasan ribu orang per tahun. Bahkan pada 2020, angka pengangguran melonjak hingga 28 ribu jiwa.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kudus, Rahmadi Agus Santosa, mengatakan, angka pengangguran terbuka di Kudus pada 2022 kurang lebih sebanyak 16 ribu orang atau setara 3,21 persen. Jumlah pengangguran terbuka tersebut turun dibanding tahun sebelumnya yang berjumlah 19.65 jiwa atau setara 3,77 persen.
“Namun, jika dibanding pada 2018, angka pengangguran di 2022 sedikit lebih banyak. Pasalnya, pada 2018 angka pengangguran terbuka di Kudus kurang lebih 15,9 ribu jiwa atau hanya 3,43 persen,” ujar Agus saat ditemui di ruang kerjanya, belum lama ini.
Baca juga: Kurun Lima Tahun, Masih Ada Puluhan Ribu Warga Kudus Hidup di Garis Kemiskinan
Agus mengungkapkan, pada 2019 angka pengangguran terbuka di Kudus mengalami peningkatan. Pada tahun ini angka pengangguran terbuka di Kota Kretek kurang lebih mencapai 18.5 ribu jiwa atau setara 3,80 persen.
“Di tahun berikutnya atau pada 2020, angka pengangguran terbuka di Kudus meningkat sangat signifikan, yakni kurang lebih sebanyak 28.3 ribu jiwa atau setara 5,53 persen. Peningkatan angka pengangguran ini dipicu karena adanya pandemi Covid-19,” bebernya.
Pada 2021, lanjut Agus, pengangguran terbuka di Kabupaten Kudus turun ke angka 19,6 ribu jiwa, atau setara 3,77 persen. Di 2022 angka tersebut kembali turun menjadi 16 ribu jiwa, atau setara 3,21 persen.
“Apalagi di 2022 kasus Covid-19 sudah melandai. Sementara angka pengangguran di Kabupaten Kudus 2023 hasilnya belum keluar, biasanya keluarnya nanti pada akhir tahun,” ungkapnya.
Baca juga: Kekeringan di Kudus Meluas, Warga Undaan Mulai Alami Krisis Air Bersih
Angka pengangguran di Kabupaten Kudus bisa dibilang cukup menarik. Pasalnya, dalam kurun waktu lima tahun terakhir angka pengangguran terbuka di Kudus didominasi oleh jenis kelamin pria.
“Pengangguran di Kudus itu memang didominasi oleh pria. Sebab, pria di Kudus lebih cenderung pilih-pilih pekerjaan. Selain itu pabrik rokok di Kudus juga sangat berperan dalam menyerap tenaga kerja perempuan. Sehingga, angka pengangguran perempuan di Kudus lebih sedikit dibanding oleh pria,” imbuhnya.
Editor: Ahmad Muhlisin
