31 C
Kudus
Senin, Januari 20, 2025

Kurun Lima Tahun, Masih Ada Puluhan Ribu Warga Kudus Hidup di Garis Kemiskinan

BETANEWS.ID, KUDUS – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kudus mencatat masih ada puluhan ribu warga miskin di Kota Kretek. Meski di tahun 2022 angka kemiskinan turun dibanding tahun sebelumnya tapi tidak signifikan dan masih di angka 7,41 persen.

Kepala BPS Kudus Rahmadi Agus Santosa mengatakan, dalam kurun waktu lima tahun terakhir angka kemiskinan di Kudus berada di angka 58 ribu hingga 66 ribu jiwa. Jumlah tersebut sesuai Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) yang dilaksanakan tiap tahun pada Bulan Maret dan September.

Baca Juga: Investasi di Kudus Sudah Capai Rp 1,1 Triliun, Lampaui Target Rp800 Miliar

-Advertisement-

“Survei di bulan Maret inilah yang hasilnya mempresentasekan angka kabupaten, karena sampelnya banyak. Sementara yang dilakukan pada Bulan September untuk angka provinsi,” ujar pria yang akrab disapa Agus kepada Betanews.id saat ditemui di kantornya, belum lama ini.

Dia menjelaskan, untuk menentukan sesorang masuk kategori mampu atau miskin dilihat dari garis kemiskinan dan kemampuanya memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sementara garis kemiskinan tiap tahunnya selalu berubah dan cenderung meningkat.

Pada tahun 2018 garis kemiskinan di Kabupaten Kudus ditentukan sebesar Rp 393.078 per kapita per bulan. Garis kemiskianan di tahun 2019 sebesar Rp 406.470, tahun 2020 Rp 429.666, tahun 2021 sebesar Rp 450.992 dan di tahun 2022 sebesar Rp 482.806 per kapita per bulan.

“Orang dinyatakan miskin jika pengeluaran tiap bulan masih di bawah angka garis kemiskinan. Dan, dinyatakan mampu jika pengeluaran tiap bulannya melampui garis kemiskinan,” jelasnya.

Lebih lanjut Agus mengungkapkan, pada tahun 2018 angka kemiskinan di Kota Kretek tercatat 59,9 ribu jiwa atau setara 6,98 persen. Pada tahun 2019 jumlah warga miskin di Kudus turun jadi 58 ribu jiwa atau setara 6,68 persen saja.

Namun di tahun 2020, jumlah warga miskin di Kudus naik menjadi 64 ribu jiwa dan di tahun 2021 bertambah lagi menjadi 67 ribu jiwa atau setara 7,60 persen. Kenaikan angka kemiskinan itu, karena pada dua tahun tersebut ada pandemi Covid-19.

“Sehingga mengakibatkan banyak warga tak bisa melakukan kegiatan usaha karena ada pembatasan aktifitas, serta ada juga yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) atau pun dirumahkan,” bebernya.

Pada tahun berikutnya atau tahun 2022 angka kemiskinan di Kudus mulai turun meski tidak signifikan. Jumlah warga miskin pada tahun lalu kurang lebih sebanyak 66 ribu atau setara 7,41 persen.

“Turunnya angka kemiskinan itu dikarenakan pandemi sudah berakhir. Sehingga warga mulai berani keluar untuk kembali mencari nafkah,” ungkapnya.

Baca Juga: Kabar Baik, Desa Gulang Kudus Akan Lantik Perangkat Desa Terpilih Jumat Besok

Dia mengatakan, bahwa persentase angka kemiskinan di Kabupaten Kudus pada lima tahun terakhir selalu di bawah provinsi dan nasional. Artinya, tingkat kesejahteraan warga Kudus ini bagus dibanding rata-rata provinsi dan nasional.

“Sementara data angka kemiskinan di Kabupaten Kudus tahun 2023 belum keluar. Biasnya keluarnya nanti pada akhir tahun,” imbuhnya.

Editor: Haikal Rosyada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
151,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER