BETANEWS.ID, KUDUS – Ribuan warga tumplek blek di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Jumat (22/9/2023) malam. Mereka terlihat antusias mengikuti acara Kenduren Massal Puncak yang jadi puncak peringatan Hari Jadi ke-474 Kabupaten Kudus. Acara tersebut sekaligus jadi acara pamitan Bupati Kudus Hartopo yang akan purna tugas pada 24 September 2023.
Ada 474 tumpeng dari berbagai instansi dan perwakilan masyarakat yang disediakan. Tumpeng itu kemudian dimakan bersama-sama warga yang hadir dalam acara tersebut.
Acara tersebut juga dimeriahkan dengan penampilan dari grup musik yakni Suluk Tajuk Menara dengan membawakan berbagai genre, meliputi selawatan, tembang Jawa, dan beberapa lagu pop Indonesia.
Baca juga: Jelang Lengser, Hartopo Ziarah ke Makam Bupati Kudus Pertama
Dalam sambutannya, Hartopo menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Forkopimda, ulama, tokoh masyarakat hingga masyarakat desa yang terus menjaga suasana damai di masing-masing tempat.
“Pada kesempatan ini sekaligus saya mohon pamit, karena dalam masa jabatan saya sebagai Bupati Kudus, yang akan berakhir besok pagi (hari ini). Terima kasih atas kerja sama dan dukungan masyarakat kudus. Mohon maaf jika ada hal-hal yang belum sempurna,” katanya.
Hartopo menyebut, Kenduren Massal merupakan simbol persatuan masyarakat Kudus. Pihaknya juga mengajak seluruh masyarakat untuk berdoa dalam acara tersebut untuk mendapatkan keberkahan dan limpahan rahmat.
Baca juga: Bak Mimpi, Berawal Kasihan ke Tamzil Antar Hartopo Jadi Bupati Kudus
“Matur nuwun (terima kasih) semuanya. Kontribusi Bapak Ibu semuanya sangat berarti untuk menjaga keutuhan dan persatuan Kabupaten Kudus,” ujarnya.
Ia menambahkan, selama menjadi pelayan masyarakat untuk Kudus, pihaknya dinilai tidak pernah benar.
“Kalau baik tidak pernah ditunjukan, tapi kalau jelek pasti ditunjukan. Tapi itu sudah menjadi bentuk pengabdian dan komitmen kita kepada masyarakat Kudus. Niat kita mengabdi dan membangun Kudus,” imbuhnya.
Hartopo juga mendoakan Kudus semakin maju, pembangunan infrastruktur merata, jalan-jalannya terang benderang sehingga tak ada kriminalitas, dan rakyatnya sejahtera.
“Ini (jadi Bupati) adalah pengalaman yang sangat berharga sekali. Kalau sekolah ini mahal sekali,” tandasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin
