31 C
Kudus
Minggu, September 28, 2025

Jambu Demak ‘Jajah’ Wilayah Kudus

BETANEWS.ID, KUDUS – Jambu khas Kota Wali atau yang lazim disebut Jambu Demak, kini mulai ‘menjajah’ Kudus. Bagaimana tidak? Lapak dadakan tepi Jalan Jendral Sudirman, Desa Rendeng, Kecamatan/Kabupaten Kudus yang menjual buah segar itu ramai pembeli meski baru buka.

Pedagang Jambu Demak, Koslani mengatakan, pihaknya selalu menjual buah musiman seperti halnya saat ini yang menjajakan jambu asal Demak. Meski mulai jualan hari ini, Sabtu (2/9/2023), lapaknya banyak dihampiri pembeli yang melewati jalan tersebut.

Baca Juga: Warga Kesulitan Air Bersih, Polres Kudus Beri Bantuan Sumur di Desa Setrokalangan

-Advertisement-

“Lumayan bagus untuk respon pembeli. Ini tadi sudah terjual 40 kilogram, mulai dagang jam 8 pagi. Rencananya nanti jualan sampai jam 5 sore,” kata pria berusia 43 tahun tersebut.

Koslani menjelaskan, buah jambu yang ia jual di sana merupakan jambu jenis delima atau jambu yang memang terkenal dari Demak. Ia pun menyampaikan jika jambu yang dijualnya itu ada dua ukuran yaitu kecil dan besar. Menurutnya, kebanyakan pembeli memilih jambu yang besar untuk dibawa pulang.

“Untuk harganya yang kecil Rp5 ribu, sedangkan jambu yang besar Rp8 ribu per bungkus. Satu bungkusnya dengan berat kurang lebih setengah kilogram,” rinci pria yang tercatat sebagai warga Desa Pasir, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak tersebut.

Ia menuturkan, berjualan jambu di lokasi tersebut merupakan kali pertama. Karena sebelumnya atau tahun-tahun sebelumnya ia selalu menjual jambu di lokasi Bareng, Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus.

Hal itu di karena ia ingin mengetahui tempat lainnya, apakah penjualannya sama atau malah lebih bagus lagi. Selain itu, lokasi jualan yang lebih jauh dari lokasi jualan sekarang menjadi alasan lainnya. Sehingga ia mencoba berjualan di lokasi yang lebih dekat dari tempat tinggalnya.

“Biasanya di Bareng (Hadipolo) dan di sana bagus penjualannya. Di sini karena lebih dekat, kalau di sana kan jauh. Jadi coba jualan di sini. Alhamdulillah sudah lumayan pembelinya,” ungkapnya.

Koslani mengungkapkan, untuk percobaan karena awal berjualan, saat ini pihaknya hanya membawa jambu sebanyak satu kuintal. 50 kilogram untuk jambu yang berukuran kecil dan 50 kilogramnya lagi jambu yang besar.

Iapun menambahkan, sebagai seorang penjual buah musiman sudah ia lakukan sejak 2010 lalu. Alasannya, karena kebanyakan tetangganya atau warga Desa Pasir terkenal sebagai pedagang buah yang menjajakan dagangannya di pinggir jalan.

Baca Juga: Nelangsanya Warga Setrokalangan Kudus: Musim Hujan Kebanjiran, Kemarau Kekeringan

Dari lingkungan yang menggantungkan hidup dengan jualan buah dan bahkan ada yang sukses, membuat Koslani juga ikut terbawa. Selain itu ia juga mengaku dalam pekerjaannya itu adalah bidangnya. Sehingga sampai detik ini pun ia selalu menjual buah musiman.

“Kalau jualannya kan tidak di satu kabupaten atau kota. Saya keliling, di beberapa daerah di area Jawa Tengah, seperti Salatiga, Semarang, Pati, Kudus, Banjarnegara, dan lainnya. Kemudian buah yang dijual itu buah musiman ya seperti jambu ini, duku, mangga, dan rambutan,” jelasnya.

Editor: Haikal Rosyada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER