BETANEWS.ID, DEMAK – Plt Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dinperkim) Kabupaten Demak, Amir Mahmud, membantah tak melibatkan warga Purwosari dalam penentuan tempat relokasi warga Desa Timbulsloko yang terdampak rob. Dia mengaku, saat ini sedang menyusun agenda pertemuan untuk melakukan sosialisasi tersebut.
“Kami sebenarnya merencanakan sosialisasi, sebelum masyarakat menyampaikan lewat poster. Kami sudah ada agenda mengundang mereka, akan tetapi menunggu keputusan dari pemerintah pusat,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Rabu (20/9/2023).
Menurut Amir, pemilihan eks Kantor Kecamatan Sayung karena dinilai strategis dan dekat dengan tempat mata pencaharian masyarakat nelayan.
Baca juga: Warga Tolak Tempat Relokasi Korban Rob, Bupati Demak: ‘Tidak Perlu Menang-Menangan’
“Mereka yang terdampak rob umumnya menginginkan tempat tinggal yang tidak jauh dari sekarang. Selain itu, risikonya tidak lebih besar dari wilayah yang diluar area tol,” katanya.
Amir menjelaskan, rencana pembangunan rusun bukan satu-satunya solusi yang diberikan kepada korban terdampak rob. Adapun opsi yang ditawarkan di antaranya relokasi rumah dan pembuatan rumah apung.
“Jadi rusun itu bukan tujuan, melainkan salah satu cara yang kita persiapkan untuk masyarakat membutuhkan, yang belum punya hunian, termasuk yang terkena bencana rob,” paparnya.
Baca juga: Warga Purwosari Demak Tolak Pembangunan Rumah Susun untuk Warga Terdampak Rob
Untuk itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak mengkhawatirkan mengenai persoalan tersebut, melainkan untuk fokus mencari solusi dari penanganan rob di Demak.
“Tentu kita ikuti prosesnya dan keputusan yang akan diberikan pemerintah pusat. Tapi yang jelas yang setuju atau tidak kita tampung, yang penting kondusif agar memberikan kebijakan yang objektif,” pungkasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin
