BETANEWS.ID, SEMARANG – Menyusul setelah mantan aktivis Reformasi ’98, Budiman Sudjatmiko, menemui Prabowo Subianto pada Juli lalu, bermunculan pula kritikan-kritikan yang dialamatkan kepada tokoh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu. Budiman yang pada masa penghujung Orde Baru itu sempat menjadi pentolan Partai Rakyat Demokratik (PRD), dianggap beberapa kalangan telah menyimpang dari jejak perjuangan Reformasi.
Kritikan tersebut terkait pernyataan Budiman untuk mendukung Prabowo sebagai bakal calon presiden (bacapres) dari Partai Indonesia Raya (Gerindra) untuk Pemilu 2024 mendatang.
Baca Juga: Prabowo-Budiman Deklarasi Relawan Prabu di “Kandang Banteng” Semarang
Hal ini karena Prabowo yang pada masa itu masih merupakan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) aktif, berseberangan jalan dengan para pejuang reformasi. Bahkan beberapa orang yang mengatasnamakan eks aktivis PRD mengkritik langkah politik mantan rekannya itu.
Namun saat Budiman mendeklarasikan relawan Prabowo-Budiman (Prabu) di gedung Marina Convention Center (MCC) Kota Semarang pada Jumat (18/8) kemarin, bermunculan pula dukungan aktivis Reformasi ’98 lainnya kepada Budiman.
Di antaranya seperti yang dinyatakan Wignyo Prasetyo dan Ikhyar Velayati atau Kesper. Nama terakhir tersebut sendiri juga membidani deklarasi Persatuan Nasional di Medan pada 7 Agustus lalu. Acara yang dihadiri pula oleh Budiman tersebut merupakan respon dari pertemuan Budiman dan Prabowo sebelumnya.
Perihal persatuan nasional, Kesper menjelaskan, hal tersebut sekarang adalah keniscayaan yang harus disikapi oleh rakyat Indonesia. Menurut Kesper, pertemuan Prabowo dan Budiman adalah perwujudan dari persatuan nasional.
“Kami para aktivis ’98 yang pernah berjuang saat kekuasaan Orde Baru, mengapresiasi pertemuan Prabowo dan Budiman. Orang yang dulu berseteru di lapangan, yang satu mengemban tugas negara, yang satu mengemban tugas sejarah berkonflik dan berseteru, sekarang bergandengan tangan untuk membangun Indonesia, ini luar biasa, keteladanan,” ujar Kesper.
Sementara Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jawa Tengah, Yuli Zuardi Rais yang juga hadir dalam deklarasi Prabu menyatakan dukungannya terhadap langkah Budiman. Yuli yang juga merupakan calon legislatif (caleg) daerah pilihan (dapil) Kota Semarang menjelaskan bahwa kedatangannya mengatas namakan pribadi.
Baca Juga: Bikin Takjub, 780 Bendera Pelajar SMPN 30 Semarang Merah Putih-kan Jalanan
Yuli mengatakan bahwa dirinya merupakan sesama aktivis Reformasi ’98 yang juga pernah terlibat sebagai anggota PRD bersama Budiman. Sementara perihal dukungan capres oleh PSI dalam Pemilu 2024, Yuli pun menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu instruksi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI.
“Saya ke sini kan karena itu (Budiman) kawan saya sesama aktivis ’98, juga di PRD dulu. Jadi ini bukan dalam kapasitas saya sebagai PSI. Kalau kepartaian kan masih menunggu instruksi dari DPP, soal nanti bagaimana arah dukungan capres,” terang Yuli.
Editor: Haikal Rosyada