BETANEWS, DEMAK – Kekeringan yang disebabkan kemarau panjang yang terjadi di Kabupaten Demak ternyata tidak berdampak pada budidaya melon di green house.
Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian dan Pangan (Dinpertanpangan) Demak, Heri Wuryanta mengatakan, penanaman melon dalam green house justru menghemat penggunaan air.
Baca Juga: Terdampak Kemarau, Produktivitas Budi Daya Ikan Air Tawar di Demak Diprediksi Turun 20 Persen
“Ini kan ada dua cara, yaitu dengan hidroponik dsn tanah. Karena kita sedang menghadapi El Nino kebutuhan air tercukupi dari kapiler, sehingga tidak membuang air dalam jumlah yang banyak, sangat hemat dan efesien,” katanya saat mengunjungi Kartini Queen Green House, Desa Harjowinangun, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, Jumat (25/8/2023).
Melihat agrowisata melon yang berhasil dikembangkan di Demak, Heri berharap hal itu dapat memacu semangat petani muda lainnya. Menurutnya pengembangan melon dalam green house itu memiliki prospek yang bagus.
Baca Juga: Belum ada Anggaran Khusus Hadapi El Nino, DPRD Minta Pemkab Fokus Tangani Kekeringan
Sementara itu, Menejemen Kartini Queen Green House, Nurul Lailiyah menerangkan pembuatan green house telah dimulai sejak akhir 2022. Terdapat tiga jenis melon yang ditanam, yaitu sweet honey, sweet net, dan inthanon.
“Kalau musim tidak terpengaruh ya karena di dalam green house, yang terpenting asupan airnya sudah diperhitungkan,” pungkasnya.
Editor: Haikal Rosyada