BETANEWS.ID, DEMAK – Kekeringan yang melanda Kabupaten Demak kian meluas, selain berdampak pada kehidupan masyarakat saja, sektor pertanian dan perikanan juga ikut terdampak.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak menyebut 62 desa di Kota Wali sudah terdampak kekeringan. Kemarau yang disebabkan adanya fenomena El Nino diperkirakan akan berlangsung hingga bulan Oktober.
Baca Juga: 2 Mantan Napi Masuk DCS DPRD Demak
Sayangnya, untuk menghadapi bencana kekeringan akibat El Nino Pemkab Demak belum menyiapkan anggaran khusus mengenai hal itu, namun masih ada dana biaya tak terduga (BTT) yang bisa saja digunakan.
“Sebenarnya kalau anggaran khusus tidak, tetapi kita masih ada cadangan BTT Rp5 Miliar. Instruksi mengenai dampak El Nino secara khusus belum ada dalam penggunaan BTT,” kata Bupati Demak, Esti’anah usai menghadiri rapat paripurna di ruang rapurna DPRD Demak, Kamis (24/8/2023).
Sebagai antisipasi jangka pendek, saat ini pemkab Demak telah melakukan bantuan dropping air ke beberapa desa terdampak kekeringan.
“Untuk mengantisipasi itu, kami dari BPBD selalu mendistribusikan air bersih kepada masyarakat,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Esti juga memastikan ketersediaan air bersih tercukupi selama musim kemarau, melalui kerjasama dengan BPBD dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
“BPBD menyampaikan untuk beli ke PDAM sudah berkoordinasi dengan BBWS dan Tirta yang menjual air tersebut, untuk membuka atau menambah pasokan air baku di kabupaten Demak. Mungkin yang akan diberikan ke masyarakat akan lebih rendah,” terangnya.
Selain itu, Ia menghimbau pada masyarakat untuk membuat embung, agar dapat memanfaatkannya saat musim kemarau.
“Akan kami carikan solusi, biar mungkin di PDAM mempunyai embung sehingga bisa menampung kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Demak, Sri Fahrudin Bisri Slamet, mengingatkan masyarakat untuk menghemat air, sebagai antisipasi kemarau panjang diakibatkan El Nino.
“Ketika desa meminta dropping air harusnya ada tandon, sehingga tangki bisa tersalurkan dan tidak tercecer saat rebutan air,” katanya setelah menghadiri rapat paripurna di ruang rapurna DPRD Demak, Kamis (24/8/2023).
Baca Juga: Sumber Air Asin, Desa Ruwit Demak Dapat Dropping Air
Terkait penanganan kekeringan, Slamet meminta pemerintah agar fokus dalam menangani masalah tahunan tersebut dan untuk antisipasi, anggaran dapat diambil melalui dana Kejadian Luar Biasa (KLB).
Sebagai informasi, saat ini ketersediaan air BPBD Demak tersisa 197 tangki dari 332 tangki.
Editor: Haikal Rosyada