BETANEWS.ID, DEMAK – Warga Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak saat ini sedang menunggu kepastian ganti rugi pembebasan lahan tol Semarang-Demak.
Menurut Kepala Desa Bedono, Agus Salim, terdapat 113 bidang tanah milik warga yang bakal terdampak pembagunan tol Semarang-Demak. Padahal, lahan tersebut kebanyakan masih produktif.
Baca Juga: Masyarakat Tumpah Ruah di Festival Kemerdekaan Pemkab Demak
“Yang sudah dibayar ada 12 bidang dan ada 101 bidang yang belum terselesaikan. Ini mereka meminta untuk segera dibayarkan,” katanya di kantor Kecamatan Sayung, Senin (21/8/2023).
Mengenai nominal yang diberikan sebagai ganti rugi, Agus menyebut belum ada keterangan mengenai hal itu. Untuk saat ini, masyarakat masih melalui tahap sosialisasi mengenai pembebasan tanah.
“Untuk ganti rugi ini nominalnya belum diketahui dan belum dikasih tahu,” ujarnya.
Salah satu warga Dukuh Pandansari, Desa Bedono, Ahmad Fauzan (60) mengaku lahan seluas 6620 meter persegi miliknya saat ini masih aktif menghasilkan kerang hijau. Ia menyebut, dulunya tanah miliknya itu sempat menjadi lahan persawahan yang berubah menjadi tambak.
“Tambak itu yang dulunya sawah sekitar 3000 meter, yang kena sekitar 600 meter saya bikin tambak karena tidak bisa ditanami padi, ” katanya.
Meskipun belum mengetahui nominal yang diberikan, Fauzan tidak bisa berbuat apa-apa. Lantaran masuk dalam jalur pembangunan tol Semarang-Demak, ia terpaksa merelakan tanah tersebut.
“Tidak ada tawar menawar itu tidak ada, kita hanya mengikuti pembebasan tanah saja. Lah bagaimana, mau rekonstruksi tidak ada penawaran harga, mau dibayar berapa,” terangnya.
Baca Juga: Rumah dan Sawah Sudah Tenggelam, Masyarakat Sayung Tuntut Penanganan Rob
Senada dengan Fauzan, Mashuri mengaku tidak keberatan lahan seluas 6000 meter miliknya terkena pembangunan tol. Ia berharap dengan adanya kerjasama, pemerintah dapat memberikan pembayaran secara adil.
“Mudah-mudahan hasilnya bisa maksimal dan ada keadilan,” pungkasnya.
Editor: Haikal Rosyada
