BETANEWS.ID, KUDUS – Beberapa perempuan setengah baya tampak sibuk dengan benang warna-warni di salah satu ruang di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Kabupaten Kudus, Jumat (3/8/2023). Mereka terlihat diajari merajut untuk membuat berbagai aneka kerajinan bernilai jual.
Kepala Dinas Arpusda Kudus, Samani Intakoris, mengatakan, kegiatan tersebut adalah pelatihan merajut untuk para ibu rumah tangga. Harapanya, para ibu rumah tangga mempunyai kegiatan selain kesibukan di rumah.
“Selain itu hasil dari keterampilan merajut nantinya bisa dijual atau dimanfaatkan sendiri. Untuk pelatihanya kami sediakan gratis,” ujar Samani.
Baca juga: Samani ‘Turun Kasta’ dari Sekda Kudus Dimutasi ke Perpusda, Ada Unsur Politik?
Selain merajut, kata Samani, di Dinas Arpusda Kudus juga punya program pelatihan bahasa asing, di antaranya Bahasa Inggris dan Jepang.
“Kami juga ada pelatihan komputer. Para ibu rumah tangga banyak yang datang latihan excel untuk manajemen ekonomi rumah tangga. Kalau excel untuk hitung-hitungan kan bagus,” jelasnya.
Tak hanya itu, ungkapnya, Dinas Arpusda Kudus memiliki laboratorium untuk kaum disabilitas. Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kudus itu pun mempersilahkan para kaum disabilitas untuk datang ke dinas yang dipimpinnya.
“Untuk kearsipan sudah punya aplikasi Srikandi. Nanti para kepala desa bisa nitip nyimpan arsip desa di aplikasi tersebut,” jelasnya.
Lebih lanjut, Samani mengungkapkan, bahwa pihaknya juga punya program Hinterland Literasi Digital. Melalui program tersebut, akan ada perpustakaan yang mampu menjangkau hingga pelosok desa.
Baca juga: Perpusda Kudus Sediakan 7 Kelas Peningkatan Skill Secara Gratis
“Selama ini desa pelosok itu tak tersentuh buku bacaan atau perpustakaan. Melalui program ini nanti ada perpustakaan yang menjangkau desa pelosok-pelosok di Kudus,” ungkapnya.
Sasarannya tentu anak-anak. Selain desa ada sekolah, pondok pesantren serta perkumpulan anak-anak belajar. Nantinya, program tersebut mengajak anak-anak bermain dan kemudian diajak belajar membaca dan menulis.
“Ini sudah terjadwal. Pemerintah Pusat kan punya program perpusatakaan desa, saya punya program hinterland literasi digital yang akan mengajak masyarakat terutama anak-anak untuk bermain dan belajar membaca serta menulis,” imbuhnya.
Editor: Ahmad Muhlisin