BETANEWS.ID, DEMAK – Melihat dampak perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi karbon, memunculkan ide sejumlah mahasiswa jurusan elektro di Universitas Semarang (USM) menciptakan suatu transisi energi yang ramah lingkungan.
Baru-baru ini, proyek perahu listrik sedang dicanangkan di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Melalui pemanfaatan tenaga panel surya menjadi listrik, mengganti bahan bakar minyak (BBM).
Baca Juga: Hati-Hati! Marak Pencopetan di Pasar Malam Grebeg Besar, Begini Modusnya
Tim peneliti perahu listrik Satria Pinandita, bersama dengan 10 mahasiswa elektro, merancang perahu listrik selama kurun waktu tiga bulan. Sekaligus sebagai tugas akhir mahasiswa untuk syarat kelulusan.
Bagi Satria, melihat kesuksesan penggunaan energi terbarukan pada transportasi darat, memunculkan semangat yang sama untuk menerapkannya di laut. Terutama perahu yang digunakan dalam aktivitas sehari-hari oleh masyarakat pesisir Demak.
“Jika pemerintah ingin mengurangi zero emisi, belum bisa fair jika darat sudah digalakan berjalan, namun di area pesisir belum ada inovasi tentang perahu listrik. Sehingga USM melihat kesempatan terbuka untuk berinovasi mengubah perahu ber BBM menjadi perahu listrik,” katanya, Selasa (4/7/2023).
Program ini mendapatkan apresiasi baik dari berbagai pihak di Kabupaten Demak. Menurut Satria, perahu listrik tidak hanya memiliki manfaat dari segi lingkungan saja, melainkan juga dari segi ekonomi masyarakat.
“Untuk kebermanfaatan sebagai edukasi, bahwa energi matahari bisa menjadi alternatif bahan bakar. Masyarakat tidak ketergantungan beli bahan bakar, yang mana itu tiap tahun harganya juga berubah-ubah,” imbuhnya.
Sementara itu, Koordinator mahasiswa Lantar Bara Abimanyu menerangkan, penggunaan panel surya dirasa lebih hemat dan murah dibandingkan dengan BBM. Panas matahari yang diserap dari panel, akan menyimpan energi yang bisa digunakan berkali-kali oleh masyarakat tanpa harus mengeluarkan biaya.
“Perbandingannya kalau pakai bensin, pulang pergi (PP) bisa habis 1 liter. Sedangkan memakai perahu ini gratis, ketika baterai full bisa PP hingga empat kali. Karena ketika pagi energi akan terus terserap,” terangnya.
Baca Juga: Rekor Muri Tercipta di Grebeg Besar Demak
Proyek perahu listrik yang masih dalam uji coba ini, lanjut Bara rencananya menjadi percontohan masyarakat pesisir Demak dalam melihat inovasi penggunaan energi ramah lingkungan. Untuk saat ini, perahu listrik didesain untuk penggunaan ojek perahu wisata religi Makam Syekh Abdullah Mudzakir.
“Jika proyek ini berhasil, harapannya bisa diterapkan oleh 120 ojek perahu di sini. Untuk sementara ini kami masih berusaha dalam mengembangkan perahu listrik itu,” pungkasnya.
Editor: Haikal Rosyada