BETANEWS.ID, PATI – Rumah milik pasangan lansia di Desa Dukuhseti RT 3 RW 2, Kecamatan Dukuhseti, Pati, roboh akibat hujan deras dan angin kencang pada Jumat (9/6/2023) dini hari. Berdasarkan keterangan yang dihimpun, kejadian robohnya rumah milik Yatman (81) dan Sumini (75) itu terjadi sekitar pukul 1.00 WIB.
Ketika itu, saat hujan disertai angin, tiba-tiba ada suara bergemuruh di belakang rumah milik pasangan lansia tersebut. Tak berapa lama, kemudian dapur berukuran 4×6 meter berdinding anyaman bambu itu roboh. Kemudian, genteng rumah utama berukuran 4×4 meter juga runtuh.
Beruntung, pemilik rumah bisa menyelamatkan diri. Sedangkan untuk kerugian material atas musibah tersebut, diperkirakan sekitar Rp 20 juta.
Baca juga: 606 Personel Polresta Pati Diterjunkan Jadi Polisi RW
Atas musibah itu, warga kemudian bergotong-royong membersihkan sisa reruntuhan rumah milik pasangan lansia tersebut. Personel dari Koramil dan Polsek Dukuhseti juga Relawan SAR Tunggul Wulung juga ikut serta turun langsung membantu.
Camat Dukuhseti, Agus Sunarko, mengapresiasi reaksi cepat dari warga maupun relawan, TNI, dan kepolisian yang membantu warga di wilayahnya yang mengalami musibah.
“Pertama, kami ikut berbela sungkawa atas musibah ini. Kemudian, saya juga sangat mengapresiasi reaksi cepat tanggp untuk bergotong-royong membantu warga yang mengalami musibah rumahnya roboh,” ujar Agus, Jumat (9/6/2023).
Baca juga: Tim Polda Jateng Turun Tangan Ungkap Kasus Dugaan Penembakan Rumah di Gembong
Terkait musibah tersebut, katanya, pihaknya sudah mengusulkan kepada pemerintah kabupaten, agar rumah milik pasangan lansia tersebut bisa segera dipugar kembali.
“Kami mendorong agar bantuan ini bisa cepat cair, sehingga bisa langsung digunakan untuk membenahi rumah ini. Tadi juga sudah dipastikan, bahwa korban untuk sementara bisa nginap di rumah ponakannya,” ungkapnya.
Ia pun meminta gotong-royong terus dihidupkan. Hal ini sebagai wujud Gerakan Rakyate Kopen Pejabate Kajen, sehingga nilai-nilai Pancasila berupa gotong-royong dan kekeluargaan bisa hidup di tengah masyarakat.
Editor: Ahmad Muhlisin