BETANEWS.ID, KUDUS – Proyek Perbaikan Jalan Kudus-Purwodadi, tepatnya di Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati mangkrak. Kondisi ini membuat warga maupun pengguna jalan resah, lantaran banyak jalan berlubang dan berdebu.
Salah satu warga yang mengeluhkan adalah Ali Ahmadi. Menurutnya, setiap harinya di jalan tersebut banyak debu yang beterbangan, karena jalan yang rusak, sehingga mengganggu warga.
“Ya setiap hari harus nyiram air, soalnya debunya banyak sekali, bahkan sampai tebal. Ini saja banyak debunya. Ya istilahnya mengganggu kesehatan lah. Kalau dilanjutkan kapan, soale sudah mulai puasa awal sampai saat ini belum ada kejelasan,” beber Ali saat ditemui, Rabu (17/5/2023).
Baca juga: Perbaikan Jalan Kudus-Purwodadi Gunakan Beton Precast, Tak Ada Sehari Bisa Dilalui
Ia menyampaikan, perbaikan Jalan Kudus-Purwodadi itu baru dilaksanakan setengahnya saja. Bahkan ia mendapat info, awal Mei 2023 ini akan di lanjutkan. Namun, hingga saat ini belum ada tindakan.
“Kalau perbaikan baru separuh, kemudian terbentur lebaran. Terus rencananya, kata pekerjanya itu tanggal 5 kemarin mau dilanjutkan, namun sampai sekarang tidak ada tindakan,” ungkapnya.
Tak hanya jalan rusak, kata Ali, hampir setiap hari jalan tersebut juga mengakibatkan kecelakaan, terutama bagi pengendara sepeda motor. Terlebih pada malam hari karena jalan tersebut kurang penerangan.
“Kalau malam kata satpam Colombo itu banyak kecelakaan, karena jalan beda tinggi. Setelah lebaran satu malam itu bisa 2-3 orang alami kecelakaan, terutama pengendara sepeda motor. Harapannya diperbaiki lah soalnya ini jalan satu-satunya yang menuju Undaan,” jelasnya.
Baca juga: Beton Precast di Jalan Kudus-Purwodadi Ternyata Pertama Kali Diterapkan di Jateng
“Intinya secepatnya diperbaiki. Kasihan warga yang mempunyai rumah di sini, selalu menghisap debu tebal. Bahkan dari pabrik itu rela menyiram air setiap hari,” imbuhnya.
Menanggapi hal itu, Sub Koordinator Lapangan DPU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, Parjo menjelaskan, pihaknya saat ini sedang berupaya untuk tetap melanjutkan pembangunan jalan tersebut.
“Saat ini masih menunggu perubahan anggaran dari Pemerintah Provinsi, tapi tetap kami pelihara. Karena jalan tersebut merupakan jalan utama yang menghubungkan dua kabupaten,” tuturnya melalui sambungan telepon WhatsApp kepada Betanews.id.
Editor: Ahmad Muhlisin