Puluhan orang terlihat berbaris di seberang Pabrik Gula (PG) Rendeng, tepatnya di depan kantor tebang angkut, Desa Rendeng, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus. Kemudian mereka berjalan pelan memasuki PG Rendeng dengan membawa tebu yang masih ada daunya, dan dua tebu yang paling depan terlihat dikalungi nama. Prosesi itu adalah tradisi Temanten Tebu, tanda dimulainya musim giling di pabrik warisan kolonial Belanda ini.
“Sepasang Temanten Tebu bernama Bagus Joyo Sentiko untuk tebu temanten putra. Sementara temanten tebu putri bernama Roro Ayu Arum Pertiwi,” ujar Managemen Kualitas PG Rendeng Nugroho Widi kepada Betanews.id, Jumat (12/5/2023).
Terlihat dua pasang tebu tersebut dihias dan arak sejumlah orang, termasuk para pemain barongan yang tengah beraksi. Sesampai di halaman PG Rendeng kemudian dilanjut dengan prosesi serah-terima sepasang tebu, dari Bagian Tata Angkut kepada Manager Tanaman.
Baca juga: PG Rendeng Kudus Target Produksi 15 Ribu Ton Gula di Tahun 2023
Lalu serah-terima dilanjut dari manager tanaman kepada general manger. Dilanjut tebu temanten diserahkan ke bagian pabrik, yakni Manager Tekni dan Pengolahan.
“Setelah itu, kedua tebu temanten dan tebu pengiring dimasukan ke dalam meja penggiling,” jelasnya.
Berbeda dengan musim giling sebelumnya, kata dia, yang tebu temanten diambil dari ladang yang berbeda. Musim giling tahun ini tebu temanten sama-sama diambil berasal dari Desa Peganjaran.
“Kedua temanten tebu berasal dari ladang satu desa yakni Peganjaran,” ungkapnya.
Baca juga: Melihat dari Dekat Kirab Pengantin Tebu di PG Rendeng, Penanda Dimulainya Giling Tebu
Pria yang akrab disapa Nugroho tersebut mengungkapkan, tradisi Temanten Tebu adalah puncak acara sebelum dimulainya giling di PG Rendeng. Sebelumnya, dilaksanakan ziarah ke makam Sunan Kudus, Sunan Muria, punden desa setempat.
“Kami juga mengadakan santunan anak yatim piatu dan manakipan. Kemudian kemarin acara petik tebu temanten dan puncaknya resepsi hari ini. Mungkin ini lebih sederhana dari tahun-tahun sebelumnya, meski begitu, tidak mengurangi esensi dan semangat daru doa untuk memohon kelancaran giling,” ucapnya.
Editor: Suwoko