BETANEWS.ID, SOLO – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengapresiasi program Solo Great Sale (SGS) yang kini telah didigitalisasi, termasuk di pasar-pasar tradisional, salah satunya di Pasar Gede Solo.
Ketua Umum Kadin Indonesia, M. Arsjad Rasjid juga berkunjung dan berbincang-bincang dengan pedagang di pasar yang terletak di pusat Kota Solo itu, Jumat (12/5/2023).
“Kami ingin melihat, kan Kadin ada Kadin Impact Award (KIA). Kita pengen tahu apa yang sudah dilakukan teman-teman UMKM dan teman-teman Kadin Solo,” jelas Arsjad.
Baca juga: Gandeng BNI, Pemkot Solo Wujudkan Digitalisasi Transaksi Pasar Tradisional
Perlu diketahui, program SGS saat ini sudah bertransformasi menjadi platform digital yakni SGS GO. Transaksi jual beli juga dapat dilakukan tanpa menggunakan uang tunai, yakni sudah bisa menggunkan QRIS.
“Sekarang ini sudah digitalisasi jadi tidak perlu pusing pakai tunai, bisa pakai QRIS gitu. Salah satunya yang saya senang dengan SGS, bagaimana kemitraan antara Kadin, pemerintah dan UMKM terjadi,” jelasnya lagi.
Penggunaan QRIS sebagai metode pembayaran menurut Arsjad dapat menjangkau kalangan yang lebih luas, seperti wisatawan yang juga lebih mudah ketika hendak melakukan pembayaran.
Perlu diketahui, kini Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah ASEAN-BAC (Business Advisory Council) dalam KTT ASEAN 2023, yang mana QRIS juga berpeluang menggaet konsumen wisatawan mancanegara di ASEAN.
“Sebagian besar teman-teman yang beralih ke digitalisasi berhasil bertahan. Namun, sampai saat ini baru 20,9 juta UMKM yang telah bergabung dalam ekosistem digital,” ujarnya.
Baca juga: Kunjungi Pasar Legi Solo, Wamendag Sebut Proses Digitalisasi Pasar Tradisional Berjalan Baik
Arsjad menyebut SGS GO menjadi sebuah alat bantu yang dapat meningkatkan literasi digital para pelaku UMKM, sehingga dapat memanfaatkan peluang digitalisasi.
Disinggung soal potensi UMKM di Solo, dirinya menyebut luar biasa. Terutama bagi UMKM industri kreatif yang telah masuk dalam kategori sustainable development. Ini memungkinkan terjadinya perputaran ekonomi.
“Ada juga UMKM yang fokus go eksport. Salah satunya UMKM kopi. Kalau ingin ekspor kopi saya katakan di Timur Tengah pasar terbuka,” katanya lagi.
Editor: Ahmad Muhlisin