BETANEWS.ID, KUDUS – Beberapa pembeli tampak sedang memilih baju di beberapa toko Pasar Kliwon Kudus, Senin (17/4/2023). Menjelang Lebaran, memang banyak warga yang berburu baju untuk dikenakan saat Hari Raya Idulfitri.
Namun, meski ada peningkatan pembeli, menurut beberapa pedagang di sana, tahun ini justru kalah ramai ketimbang tahun sebelumnya. Salah satu yang mengeluhkan kondisi tersebut adalah Owner toko Al Hikmah Collection, Muhammad Jundan Saiful Bakhtiar.
“Kalau peningkatan penjualan dibandingkan hari biasanya ada, tapi kalau dibandingkan tahun lalu momen lebaran ini menurun 30 sampai 40 persen,” beber Jundan.
Baca juga: Menjelang Lebaran Pasar Kliwon Kudus Malah Sepi, Omzet Pedagang Kian Anjlok
Masih kata dia, peningkatan penjualan baru terjadi sejak pertengahan Ramadan. Menurutnya, paling ramai pembeli biasanya pada Sabtu dan Minggu dengan peningkatan mencapai 60 hingga 70 persen dibanding hari biasa.
“Penurunan itu disebabkan banyak toko online. Sehingga pembeli banyak yang beralih ke sana. Soalnya waktu pandemi kemarin pembeli malah lebih banyak dari pada tahun ini,” ungkapnya.
Dengan fenomena toko online itu, pihaknya ingin merambah ke sana juga dengan harapan penjualan bisa kembali normal. Jika hari biasa pihaknya bisa menjual 1 sampai 2 kodi, sementara untuk saat ini, bisa menjual antara 2 sampai 3 kodi atau 50-70 pcs.
Toko Al Hikmah, lanjutnya, menyediakan berbagai macam baju, celana, rok, tunik, dan gamis khusus cewek. Yang paling diminati pada momen lebaran kali ini adalah tunik dan gamis. Menurut Jundan, tokonya itu melayani penjualan grosir maupun ecer.
“Untuk pembeli rata-rata mulai dari usia 18 hingga 60 tahun. Karena di sini tidak menyediakan pakaian anak-anak,” tuturnya.
Baca juga: Tiba-Tiba Kunjungi Pasar Kliwon Kudus, Ganjar Disambut Histeris Pedagang dan Pembeli
Hal sama juga dikatakan oleh karyawan Ilfa Jaya Fashion, Didik Supriyanto. Menurutnya, toko mulai ramai semenjak Tunjangan Hari Raya (THR) dari pegawai pabrik sudah turun. Sebelumnya dari awal Ramadan toko yang berada di lantai satu Blok A itu sepi pembeli.
“Ramai itu baru sekitar satu minggu ini, Mas. Sebelumnya toko sepi. Kalau untuk penyebab karena awal tahun ini ada banjir yang kemudian para petani banyak yang gagal. Sehingga mempengaruhi penjualan,” tambahnya
Didik menjelaskan, peningkatan penjualan momen lebaran ini sekitar antara 40 sampai 50 persen, dibandingkan dengan hari biasa. Katanya, jika di hari biasa pihaknya bisa menjual 10 pcs pakaian. Saat ini bisa sampai 40 pcs atau sekitar 2 kodi.
Editor: Ahmad Muhlisin