31 C
Kudus
Jumat, September 22, 2023

Menjelang Lebaran Pasar Kliwon Kudus Malah Sepi, Omzet Pedagang Kian Anjlok

BETANEWS.ID, KUDUS – Dua pekan menjelang Lebaran, aktivitas di Pasar Kliwon Kudus justru terlihat sepi. Bahkan, omzet pedagang kain di pasar grosir pakaian terbesar kedua di Jawa Tengah itu, turun lebih dari 50 persen.

Hal itu diungkap oleh satu di antara pedagang kain yakni, Sodikun. Pemilik kios Hidayah Textil yang berada di blok B lantai dasar Pasar Kliwon Kudus tersebut mengaku bingung dengan keadaan pasar saat ini. Sebab, jelang Lebaran yang biasanya ramai pembeli saat ini sepi.

“Bahkan tahun ini lebih sepi dari saat pandemi lalu. Apalagi dibanding sebelum Covid, jauh jomplangnya. Omzet penjualan turun lebih dari 50 persen,” ujar Sodikun ketika ditemui di kiosnya, Senin (10/4/2023).

Baca juga: Warga Demak Ramai-Ramai Beli Perhiasan Perak untuk Dikenakan Saat Lebaran

Sodikun mengaku menjual aneka jenis kain, termasuk kain untuk produk gaun Muslim dan hijab yang biasanya akan banyak dicari, bahkan tiga bulan sebelum Lebaran. Namun, hal itu tidak terjadi pada Lebaran tahun ini.

“Biasanya, menjelang Lebaran sehari saya bisa mendapatkan uang Rp 2 juta. Sekarang paling hanya Rp 800 ribu,” beber Sodikun.

Keadaan lebih parah terjadi di kios kain Efdeka. Menurut pengakuan karyawannya, Ika Nurul Jannah, kios yang berada di lantai dasar Pasar Kliwon Kudus Blok B Nomor 8-9 tersebut mengalami penurunan omzet hingga 80 persen.

“Jelang Lebaran tahun ini penjualan sepi. Omzet turun drastis hingga 80 persen,” ujar Nurul kepada Betanews.id.

Menurut Nurul, keadaan sepi pembeli tersebut terjadi sejak ada pandemi. Namun anehnya, ketika pandemi telah dianggap berakhir dan pemerintah tak membatasi pergerakan masyarakat, pasar tetap sepi. Bahkan kondisi tersebut juga dirasakan para pedagang menjelang Lebaran tahun saat ini.

Baca juga: Jelang Lebaran Ini, Permintaan Sarung Batik Al Hazmi Meningkat Hingga 300 Persen

“Dulu itu setiap menjelang Lebaran, penjualan kain di kios Efdeka bisa sampai Rp 100 juta sehari. Sekarang turun drastis jadi Rp 20 juta sehari,” bebernya.

Nurul pun menduga penyebab penurunan penjualan kain di Pasar Kliwon Kudus akibat dari maraknya online shop. Banyak warga yang memilih berbelanja melalui market place tersebut. Selain itu ia merasa bahwa perekonomian saat ini lagi buruk.

“Kayaknya belum ada pemulihan ekonomi usai pandemi. Ekonomi masih terpuruk. Sehingga daya beli masyarakat masih rendah dan belum meningkat,” ungkapnya.

Editor: Suwoko

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

33,383FansSuka
13,322PengikutMengikuti
4,308PengikutMengikuti
118,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER