31 C
Kudus
Jumat, Februari 14, 2025

Bisa Jadi Ikon Wisata Baru, Hartopo Minta Sendang Jodo Dibangun Gunakan Dana Desa

BETANEWS.ID, KUDUS – Bupati Kudus, Hartopo menghadiri Tradisi Syawalan Kirab Kupatan Sendang Jodo di Dukuh Jambean, Desa Purworejo, Kecamatan Bae, Sabtu (29/4/2023). Dalam kesempatan tersebut, Hartopo meminta agar pemerintah desa setempat menggunakan sebagian Dana Desa untuk pengembangan Sendang Jodo.

Orang nomor satu di Kabupate Kudus menyebut Sendang Jodo mempunyai potensi wisata yang bagus. Dengan bumbu cerita folklore dan pembangunan yang mempertahankan kearifan lokal, ia yakin Sendang Jodo bisa jadi salah satu ikon wisata di Kudus.

“Sekarang ini penggunaan Dana Desa bisa lebih longgar. Mungkin dari pihan desa bisa menganggarkannya sebagian untuk pengembangan wisata di Sendang Jodo,” ujar Hartopo kepada awak media, Sabtu (29/4/2023).

-Advertisement-

Baca juga: Banyak yang Ingin Dapat Jodoh hingga Sakti dengan Bertapa di Sendang Ini

Hartopo mengatakan, Sendang Jodo identik dengan pemandian, sehingga perlu disediakan sarana dan prasarana yang memadahi. Airnya dibuat mengalir dan disediakan tempat bilas.

“Air di Sendang Jodo juga harus dirawat agar selalu jernih jangan sampai keruh, sehingga wisatawan yang datang tidak kecewa. Tempat bilas juga harus disediakan,” bebernya.

Pembangunan Sendang Jodo, lanjut Hartopo, agar tetap mempertahankan kearifan budaya lokal, tanpa campur tangan budaya luar daerah. Hal itu untuk memunculkan karakteristik identitas budaya Desa Purworejo.

“Tadi sempat saya kritik, sebab ada budaya-budaya Betawi ada di Kirab Kupatan Sendang Jodo. Padahal sejarahnya kan tidak ada. Harusnya kearifan desa yang diangkat agar lebih menonjol, tidak budaya lain daerah,” tandasnya.

Hartopo mengungkapkan, bahwa Sendang Jodo jadi obyek wisata sudah cukup lama. Namun, sayangnya hingga saat ini desa setempat belum mendapatkan Surat Keputusan (SK) Desa Wisata.

“Saya minta Pak Camat dan Disbudpar melakukan pendampingan dan pengembangan potensi yang ada. Semoga dengan upaya tersebut, Desa Purworejo mendapat SK desa wisata,” harapnya.

Sementara itu, Noor Chamid Kepala Desa Purworejo menjelaskan bahwa tradisi syawalan, dengan menggelar Kirab Kupatan Sendang Jodo di Dukuh Jambean, merupakan kegiatan adat yang sudah dilaksanakan setiap tahunnya. Oleh karena itu, pihaknya bersama masyarakat akan selalu melestarikan tradisi peninggalan leluhur agar tidak punah.

“Hari ini, usai vakum selama beberapa tahun, kami kembali menggeliatkan prosesi syawalan yang sudah jadi tradisi masyarakat. Ini bentuk nguri-uri budaya agar tidak punah,” kata Chamid dalam sambutannya.

Baca juga: Sejarah Tradisi Bulusan, Legenda Sunan Muria Sabda Santri Kiai Dudo Jadi Bulus

Dirinya mengaku siap menindaklanjuti arahan dan saran dari Bupati Kudus demi kelestarian Sendang Jodo dan kemajuan Desa Purworejo sehingga dapat meningkatkan PADes untuk kesejahteraan warganya.

“Ke depan, arahan dan saran bupati akan kami laksanakan. Semua demi kesejahteraan bersama,” imbuhnya.

Editor: Suwoko

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
153,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER