BETANEWS.ID, KUDUS – Warung Raos Eco yang berada di Jalan Ganesa, Purwosari, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus tampak ramai didatangi pembeli yang sedang sarapan. Terlihat seorang wanita sedang memotong puli dengan benang, yang kemudian ia sajikan dengan kuah santan di atas daun pisang.
Rosidah Risma Wati (51) menyebut, sejak 2016 ia sudah menjual Puli Kotokan sebagai menu utamanya. Menurutnya, makanan yang berasal dari Desa Janggalan itu, hanya disajikan saat acara-acara Kudusan saja. Sehingga hal itu jadi motivasinya untuk melestarikan kuliner kesukaan Murid Sunan Kudus yaitu Mbah Jenggolo.
“Jarang yang jual dan susah ditemukan, kalau Lentog kan banyak. Paling ada itu pas Buka Luwur dan Nisfu Sya’ban, karena itu kan Bodo (lebaran) Puli. Jadi saya ingin melestarikan Puli Kotokan ini, ” katanya pada Betanews. id, Kamis (2/3/2023).
Baca juga: Mencicipi Puli Kotokan, Makanan Kesukaan Murid Sunan Kudus
Resep Puli Kotokan, kata Rosidah diperoleh dari Budenya. Puli Kotokan yang terbuat dari nasi yang dikepal-kepal dengan air dan garam, kemudian disajikan dengan sayur santan.
“Cara membuatnya itu, nasi diberi air supaya agak lemes ditambahi garam. Ketika sudah matang, lalu diberi garam, ” terangnya.
Berkat usahanya itu, Puli Kotokan yang dijual Rp6 ribu per porsi selalu ludes diorder untuk berbagai hajatan. Tidak hanya dari masyarakat Kudus saja, pelanggannya dari luar daerah juga banyak penasaran untuk mencoba puli buatannya.
“Seringnya dipesan untuk acara manten, hajatan, dan pas 15 Nisfu Sya’ban atau dikenal dengan Bodo Puli. Itu bisa sampai 600 bungkus atau 20-30 kilogram puli, ” pungkasnya.
Editor: Kholistiono