BETANEWS.ID, KUDUS – Ratusan warga Desa Kedungsari, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, menggelar demo di depan balai desa, Rabu (15/3/2023). Mereka menuntut agar kandang ayam yang tak jauh dari permukiman warga ditutup. Mereka beralasan, kandang tersebut membuat lingkungan mereka banyak lalat dan munculnya bau tak sedap.
Salah satu warga yang mengeluhkan adalah Jamzis Riyanto. Warga RT 5 RW 4 Desa Kedungsari itu mengatakan, jarak rumahnya dengan kandang ayam sekitar 50 meter. Dengan jarak yang terlalu dekat itu, banyak lalat yang menggangu kenyamanan keluarganya dan warga lainnya.
“Lalat bukan lagi masuk rumah, kami makan dan tidur saja dikerumuni lalat. Padahal kita ini manusia hidup bukan mati. Lalat itu di mana-mana, bukan hanya di luar, tapi juga di dalam rumah,” beber pria yang akrab disapa Jamzis kepada Betanews.id.
Baca juga: Ratusan Warga Kedungsari Demo, Tuntut Kandang Ayam Ditutup
Menurutnya, kondisi yang dialami warga tersebut telah berlangsung sejak 2015 lalu. Bahkan warga juga sudah mengajukan penutupan kandang ayam pada 2017, yang sampai saat ini tidak menuai hasil.
“Kandang ayam itu sudah ada sebelum 2010 yang lalu. Kami (warga) mulai terganggu lalat dari kandang mulai 2015, dan sebelumnya sudah mengajukan penutupan. Namun bukannya ditutup atau pindah, kandang justru diperbaiki dan ada pemekaran lagi,” terangnya.
Jamzis menjelaskan, ada dua kandang ayam yang dituntut untuk dilakukan penutupan. Pertama kandang yang berada di tengah permukiman warga dan keduanya berada di sebelah barat pemukiman warga. Mereka sangat terganggu dengan bau tak sedap dan banyaknya lalat dari kandang tersebut.
“Maka dari itu warga masyarakat untuk memohon kepada Pemerintah Desa (Pemdes) supaya kandang tersebut bisa ditutup atau pindah jauh dari pemukiman warga. Karena ini sangat mengganggu kenyamanan warga RW 04,” harapnya.
Baca juga: Jika Dipaksa Tutup, Pemilik Kandang Ayam Minta Ganti Rugi
Menanggapi aksi yang dilakukan warganya, Kepala Desa Kedungsari, Sukoyo menyatakan mendukung tuntutan warganya. Pihaknya akan segera menindaklanjuti tuntutan yang disampaikan warga, dengan memanggil pemilik kandang.
“Seharusnya memang jarak kandang dengan permukiman itu 500 meter. Tapi kandang yang dikeluhkan warga ini jaraknya 30 meter. Kandang ini sudah puluhan tahun ada. Bagaimanapun, kami akan menindaklanjuti tuntutan warga. Yang pasti kami mendukung tututan warga,” jelas Sukoyo pada awak media.
