BETANEWS.ID, JEPARA – Para penjual telur di Jepara mengeluhkan adanya bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang menyebabkan harga telur naik. Bahkan, jika bantuan untuk warga kurang mampu itu cair, jumlah pembeli langsung turun.
Salah satu yang mengeluh itu adalah Muhammad Dhobirin (51). Menurutnya, saat ini harga telur sudah naik tinggi dari Rp26 ribu per kilogram menjadi Rp32 ribu.
“Kalau ada bantuan PKH itu bikin harga naik tapi pasarnya sepi. Karena orang sudah pada dapat (sembako) dan nggak perlu beli,” kata pria yang sehari-hari berjualan di pasar mayong itu, Kamis (16/03/2023).
Baca juga: Harga Telur Naik, Pedagang Sebut Karena Bantuan PKH Akan Turun
Makanya, dia berharap ada perubahan bantuan yang diberikan kepada masyarakat penerima PKH, misalnya dalam bentuk uang. Sehingga, masyarakat dapat membelanjakan sendiri kebutuhan sembakonya. Ketika hal tersebut terjadi dapat meningkatkan jual beli di pasar.
Ketika perputaran uang terjadi, hal tersebut dapat menekan inflasi dan keadaan perekonomian di pasar yang sekarang ini cenderung sepi bisa menjadi ramai. Makanya Ia berharap kebijakan pemberian bantuan tersebut dapat dilakukan seperti pada zaman pemerintahan SBY dahulu yang berupa pemberian uang tunai.
“Yang rugi itu malah penjual. Karena harga terus naik tapi yang beli sepi. Mending PKH itu dikasih uang aja malah pasar bisa ramai. Kalau dikasih sembako pasar itu sepi,” ungkap Dhobirin.
Editor: Ahmad Muhlisin