BETANEWS.ID, DEMAK – Aktivitas produksi di Batik Sekar Arum sudah bergeliat saat betanews.id tiba di Dukuh Kroya RT 3 RW 1, Desa Gebang Arum, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Kamis (19/1/2023). Beberapa pekerja di sana terlihat menghadapi pekerjaan masing-masing, muali dari menggambar motif, menyanting, hingga pewarnaan.
Di antara beberapa pekerja itu, Pemilik Batik Sekar Arum, Basiroh, juga terlihat ikut terlibat di proses produksi. Ia sesekali ada di bagian pembuatan motif, melihat hasil dari penyantingan, sampai ikut melihat hasil pewarnaan. Baginya, memastikan hasil terbaik adalah jalannya untuk memuaskan para pelanggan yang kebanyakan adalah pejabat.

“Batik Sekar Arum ini sering jadi langganan pejabat kabupaten, seperti bupati, anggota dewan, partai, dan lain-lain,” katanya pada betanews.id.
Baca juga: Cantiknya Batik Motif Blewah dari Sedo Demak yang Sukses Pikat Pembeli hingga Belanda
Selain motif khas Demak seperti masjid agung, jambu, belimbing, bledek, dan kapal laut, Basiroh juga memiliki motif khas Sekar Arum, yakni motif yang digambarkan seperti bunga kenanga berwarna kuning, yang menggambarkan filosofi kehidupan.
“Di sini yang menjadi ciri khas adalah motif Sekar Arum yang motifnya bunga kenanga dan warnanya kuning. Itu melambangkan suatu kesejahteraan masyarakat yang gemah ripah loh jinawi,” terangnya.
Di tempatnya, Basiroh menyediakan batik cap, tulis, dan ecoprint yang punya gradasi warna indah dan warna yang tegas atau pekat. Untuk harga cukup bervariatif, mulai dari Rp150 ribu hingga Rp3 juta. Untuk mendapatkan Batik Sekar Arum, pembeli dapat memesan secara langsung ke rumah produksi atau melalui nomor Whatsapp 0858 9122 7426.
“Peminatnya alhamdulillah. Yang dicari itu pasti motif Demak. Saat ini yang banyak diminati motif Masjid Agung,” imbuhnya.
Baca juga: Uniknya Batik Natra, Kombinasikan Motif Khas Demak dan Anatomi Tubuh
Meskipun terbilang rumahan, batik di Sekar Arum ini pelanggannya tidak main-main. Tidak hanya di Demak, Basiroh mengaku sering mendapatkan orderan hingga luar pulau Jawa dan luar negeri.
“Pelanggannya itu ada dari wilayah Demak, Surabaya, Lamongan, Bandung, Jakarta, Sumatera, dan Kalimantan. Pernah juga ada turis dari Taiwan, Korea, Jepang, Malaysia, dan Singapura itu minta dibuatkan,” pungkasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin