BETANEWS.ID, KUDUS – Angka pengangguran di Kabupaten Kudus di tahun 2022 mengalami penurunan. Namun menariknya, pengangguran di Kota Kretek justru didominasi oleh kaum pria ketimbang perempuan.
Hal itu diungkap oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kudus yakni Rahmadi Agus Santosa. Dia mengatakan, angka pengangguran di Kudus tahun 2022 sebesar 3,21 persen point atau setara dengan 16.072 orang. Jumlah tersebut menurun dibanding tahun 2021.
Baca juga: Industri Manufaktur Akan Tetap Dibangun di Brebes untuk Tekan Angka Kemiskinan
“Jumlah pengangguran di Kudus tahun 2021 berjumlah 19.065 ribu orang atau 3,77 persen point. Jadi angka pengangguran di Kudus pada tahun 2022 mengalami penurunan sekitar 0,56 persen point,” ujar Rahmadi kepada Betanews.id ketika ditemui di ruang kerjanya, Jum’at (9/12/2022).
Dia mengatakan, turunnya jumlah pengangguran di Kudus dikarenakan perekonomian mulai bergeliat. Pandemi Covid-19 juga sudah melandai, sehingga banyak pelonggaran, termasuk sudah diperbolehkan adanya keramian dan hiburan.
“Dengan tak ada lagi pengetatan, masyarakat mulai keluar untuk beraktivitas, termasuk untuk bekerja dan berwirausaha. Yang otomatis akan menngurangi pengangguran,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan, ada yang menarik pengangguran di Kudus tahun 2022. Sebab, dari 16.072 pengangguran di Kudus didominasi oleh pria. Bahkan jumlah pria yang menganggur di Kudus itu hampir tiga kali lipatnya perempuan.
“Jumlah perempuan yang menganggur di Kudus tahun 2022 ada 4.494 orang. Sementara pria yang menganggur jumlahnya sampai 11.578 orang,” rincinya.
Baca juga: Ganjar Alokasikan APBN 2023 Jateng Sebesar Rp104 Triliun untuk Tangani Stunting dan Kemiskinan
Faktor jumlah pria menganggur di Kudus lebih banyak dari pada perempuan, kata dia, karena banyak pria di Kudus yang pilih-pilih pekerjaan. Sementara, perempuan di Kudus yang penting bisa bekerja untuk membantu ekonomi keluarga.
“Pria di Kudus yang menganggur itu karena banyak dari mereka pilih-pilih pekerjaan. Termasuk pertimbangannya adalah gaji. Kalau perempuan di Kudus itu kan yang penting bisa bekerja,” pungkasnya.
Editor: Kholistiono