BETANEWS.ID, SEMARANG – Di tangan Agus Bekti, tanaman talas yang tak punya nilai ekonomi tinggi, kini disulapnya jadi bahan pengganti tembakau yang bisa ekspor ke Australia. Hasil inovasinya itu bahkan menarik perhatian Gubernur Jawa Tengah untuk melihat langsung produksinya di Dusun Kalangan, RT 0 RW 05, Desa Sukoharjo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Rabu (9/11/2022).
Bekti baru memulai produksinya itu sejak 2020. Hingga kini, ia telah empat kali mengekspor ke Australia. Tak hanya itu, ia juga mulai menjajaki pasar Dubai dan Kanada yang potensinya bagus.
“Selain diolah jadi pengganti tembakau, saya juga membuat tanaman Talas Beneng itu jadi campuran teh dan shisha,” ucapnya di hadapan Ganjar.
Baca juga: Modal Nekat dan Tak Bisa Bahasa Inggris, Petani Kopi Temanggung Mampu Ekspor 20 Ton ke Eropa
Melihat keberhasilan Bekti, Ganjar pun mengapresiasi keuletannya. Apalagi, Bekti telah berhasil mengekspor olahan Talas Bener itu ke Australia.
“Kalau kita lihat daerah kita sendiri, kita gali potensinya luar biasa. Ternyata talas ini bisa menjadi substitusi tembakau, bisa juga dicampur,” kata Ganjar.
Mantan anggota DPR RI itu pun mendorong agar pengembangannya terus didampingi. Sebab, olahan Talas Beneng itu juga mulai dilirik pasar dalam negeri. Pengembangan dan riset nantinya bisa memaksimalkan seluruh bagian dari tanaman Talas. Bekti, kata Ganjar, adalah sebagian contoh dari industri kreatif di level desa yang patut untuk terus didukung.
Baca juga: Sebulan Bisa Produksi 100 Ton, Tepung Mocaf Asal Banjarnegara Ini Sudah Ekspor ke Dubai dan Turki
Khususnya ketika produknya makin diminati, pasti akan berdampak pada permintaan yang meningkat. Maka persoalan lain seperti permodalan akan muncul. Hal itu, mesti didampingi terus menerus oleh pemerintah.
“Nggak sulit ini sehingga kalau kita melihat potensi ini dugaan saya akan jauh lebih banyak. Maka mandiri dari desa dengan kekuatan yang ada di sini bisa mendunia. Ini contohnya,” tandas Ganjar.
Editor: Ahmad Muhlisin