BETANEWS.ID, KUDUS – Vivi Wahyuningtyas (40) terlihat sibuk melayani pelanggan yang hendak membayar di meja kasir. Siang itu, tokonya yang berada di Jalan Raya Kudus Permai, Desa Garung Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, memang tampak ramai oleh pengunjung yang datang silih berganti.
Usai melayani pelanggan, Vivi sapaan akrabnya menjelaskan usaha toko pakaian anak yang dirintisnya sejak tahun 2013. Ia mengaku memilih berjualan pakaian anak karena mengaku suka dengan modelnya yang lucu-lucu.
Selain itu, perkembangan anak yang cepat jadi pertimbangannya memilih usaha tersebut. Menurutnya, karena tumbuh kembang anak yang cepat itu, sudah dipastikan kebutuhan pakaian untuk dibeli akan lebih cepat dan sering.
Baca juga: Alzena Kidswear, Tempat Berburu Pakaian Anak Kualitas Mal yang Harganya Jauh Lebih Murah
“Suka aja sama pakaian anak yang lucu-lucu modelnya. Lalu anak kecil pertumbuhannya sangat cepat ya, sehingga cepat ganti-ganti size pakaian. Alhasil harus beli baru sesuai ukuran jadi penjualannya pasti cepet,” katanya, Selasa (8/11/2022).
Vivi menambahkan, sebelum memutuskan berjualan pakaian anak, dirinya lebih dulu berjualan pakaian untuk dewasa dan kosmetik di awal tahun 2000-an saat masih kuliah. Ia menjual pakaian di sela-sela menunggu jam perkuliahan dengan menawarkan kepada teman-temannya.
Tak hanya dijual ke teman-teman, dirinya juga menjual melalui media sosial Facebook dan BBM. Ketika itu, ia menyebut dirinya sangat suka berjualan karena menurutnya terdapat kesenangan tersendiri saat berhasil menjual barang dagangannya.
“Sebenarnya saya tidak ada basic usaha, dulunya tidak untuk dijadikan pekerja atau usaha, karena emang suka aja berjualan. Senang gitu ketika barang yang kita berhasil terjual. Dulu ya lewat iklan Google, Facebook, BBM,” ungkapnya.
Baca juga: Kisah Jatuh Bangun Wulan Kembangkan Usaha Batik Hingga Tembus Pasar Eropa
Lalu, pada tahun 2013, Vivi memutuskan pilih berjualan pakaian anak-anak dan membuka toko di depan rumahnya yang ada di Rendeng. Kemudian pada 2020 dirinya pindah dan membuka toko di Kaliwungu.
Dalam merintis usaha tersebut tidaklah mudah bagi Vivi. Apalagi di saat pandemi dirinya banyak mengalami penurunan penjualan. Menurutnya, yang paling terasa beberapa bulan terakhir ketika BBM naik. Penurunan penjualan diakui Vivi turun hingga 50 persen.
Meskipun demikian, Vivi mengaku tetap bersyukur tokonya dapat bertahan. Saat ini setidaknya terdapat 5 hingga 10 nota pembelian setiap harinya, baik penjualan online ataupun offline. Untuk penjualan online, dirinya sudah menjual hingga ke Sumatra, Kalimantan hingga Papua.
“Harapannya bisa tambah laris, bisa berkembang dan memiliki cabang toko. Semakin banyak meyediakan model pakaian anak,” tandasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin