BETANEWS.ID, SOLO – Untuk ikut mendukung berkembangnya pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Hesti Novera Imelda tergerak mendirikan sebuah wadah yang fokus dalam membantu UMKM. Ia pun kemudian mendirikan Omah Kreatif Nusantara.
Hesti berharap, keberadaan Omah Kreatif tersebut bisa membantu banyak orang dalam mengembangkan dan menciptakan produk unggulan di daerah masing-masing.
“Harapannya, kami menjadi fasilitator ataupun menjembatani, sehingga nanti lebih banyak hal yang bisa kita lakukan, terutama pelaku UMKM. Dan lewat Omah Kreatif ini, kami ingin merangkul mereka sedemikian rupa dan menjadi tim di sini, sehingga nanti di saat kami ada event maupun pemerintah ataupun siapapun yang mengadakan event, forum-forum ini bisa kita tampilkan,” tuturnya.

Baca juga: Dukung UMKM Solo Ekspor ke Mancanegara, Ini yang Dilakukan Gibran Bersama Shopee
Hesti menceritakan, keberadaan Omah Kreatif yang berada di Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo itu, berdiri sejak 2019. Namun, karena satu dan lain hal, Omah Kreatif sempat terhenti dan baru kembali aktif dua bulan ini. Setelah kembali bangkit, yang mulanya Omah Kreatif hanya sebatas komunitas, saat ini sudah mendapaatkan legalisasi menjadi sebuah yayasan, yakni Yayasan Omah Kreatif Nusantara Bersatu.
“Dan lingkup kami formal dan non formal. Cuman saat ini kami memang bergerak, bisa dibilang formal iya, nonformal juga iya. Kami ingin, bahwa program pemerintah dalam artian meningkatkan perekonomian yang memang ada unsur UMKM. Kami ingin mengadakan pelatihan produk dan juga pendampingan marketing,” kata Hesti kepada Betanews.id, Minggu (6/11/2022).
Hesti menjelaskan, dalam memberikan pelatihan, Omah Kreatif tidak ingin meninggalkan unsur kemasyarakatan di wilayah masing-masing yang didampingi. Selain itu, pelatihan tersebut juga bermaksud untuk mengedukasi masyarakat, bahwa barang yang kerap kali dianggap limbah, bisa dusulap menjadi barang yang bernilai ekonomi tinggi.
“Jadi saat ini, kebetulan yang memang unggulan dari kami itu dari limbah. Bisa limbah alam maupun limbah rumah tangga. Seperti kalau saya, basicnya di plastik kresek, terus ada juga dari limbah rumah tangga dan sekarang ini, yang organik juga diolah untuk budidaya maggot, tapi di Karanganyar,” ungkapnya.
Hesti menerangkan bahwa di dalam yayasan tersebut, seluruh pengawas dan peserta yang sudah memenuhi kualifikasi yang ditentukan, bisa saja menjadi mentor. Adapun untuk jenis pelatihan yang tersedia cukup beragam, mulai dari kuliner, kerajinan, kriya, bahkan fesyen.
“Dan kita bisa bawa peserta pelatihan datang ke sini, maupun kita diundang. Kalau di sini hampir setiap hari ada kegiatan. Yang jelas kami membuat kerajinan itu untuk setiap hari, kemudian juga aktivitas kita selain di internal, hampir setiap saat kita itu ada pameran, baik di dalam kota maupun di luar kota,” katannya.
Baca juga: Gandeng GoTo Dirikan Kampus UMKM Bersama, Gibran Ingin Bangkitkan UMKM Solo
Tidak hanya melakukan pelatihan hingga peserta mahir, namun yayasan Omah Kreatif juga akan melakukan pendampingan pada marketing atau pemasarannya. Kendati demikian, Omah Kreatif akan melakukan pengamatan terlebih dahulu apakah produk tersebut sudah sesuai dengan standar yang ditentukan.
“Kalau di sini kebetulan kita kan ada kemitraan dengan beberapa tempat. Ada hotel, kemudian juga resto-resto. Dari situ ada system penjualan secara konsinasi, kemudian ada yang beli langsung bayar,” paparnya.
Editor: Kholistiono