BETANEWS.ID, SEMARANG – Seorang pria yang berada didepan pelataran rumahnya terlihat sedang memotong bekas kemasan kopi, sesuai dengan gambar yang sudah ia tempelkan diatas triplek. Setelah plastik terpotong, ia pun menambahkan lem castol dan menempelkan kemasan kopi tersebut sesuai dengan pola. Ia adalah Eko Purnomo (48) pelukis kolase yang memanfaatkan sampah kemasan plastik sebagai bahan utamanya.
Warga Perum Griya Payung Asri, Keluraham Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang itu sudah membuat kolase sejak 2020. Eko mengaku, awalnya ia hanya iseng-iseng membuat kolase wajah seperti Mr Bean, Kobe Bryant, Angelina Jolie, Soeharto, dan tokoh lainnya, kemudian ia ungah ke sosial media. Tapi tak disangka, karyanya banyak diminati oleh masyarakat.
“Karena dulu pas pandemi tidak ada kegiatan, akhirnya coba buat kerajinan dengan memanfaatkan sampah rumah tangga yang ada,” katanya.
Baca juga: Keren! Taman Ecobrick di Semarang Ini Dibangun dari 5 Ton Sampah Plastik
“Sebelum pakai sampah plastik, karena dasarnya saya suka buat kerajinan, saya juga pernah buat lukisan kolase tapi dari majalah dan buat lukisan kaligrafi dari cangkang telur,” tambahnya.
Lalu untuk proses pembuatanya, Eko mengaku bisa menyelesaikan satu lukisan selama 1 minggu, dengan pengerjaan 3-4 jam per hari. Untuk ukurannya, Eko menyediakan tiga ukuran, yaitu 40 X 40 centimeter seharga Rp200 ribu, 40 X 60 Cm Rp300 ribu, dan 50 X 70 Cm Rp500 ribu.
“Untuk medianya saya pakai triplek ukuran 6 Cm. Jadi pertama dipilih dulu gambarnya lalu diprint, ditempelkan ke tripleknya. Kemudian tinggal potong warna sampah plastik sesuai kebutuhan,” katanya.
Baca juga: Produk Daur Ulang Sampah Buatan Warga Kudus Ini Jadi Langganan Menantu Jokowi
“Untuk kesulitan, biasanya kalau ngelukis wajahnya yang kecil itu detailnya lumayan susah, terus memilih warna yang diinginkan sama pembeli, jadi kalau warna yang diinginkan kok stoknya nggak ada, ya saya beli produk, jadi yang saya gunakan memang dari sampah rumah tangga saja,” tambahnya.
Kemudian untuk pemasarannya, dia melakukannya lewat media sosial Instagram Eko_lase_plastik dan Facebook Eko Purnomo.
“Sejauh ini pemasan lewat media sosial saja. Penjualan paling banyak dari Jakarta dan sekitar Semarang saja,” ucapnya.
“Dengan membuat kerajinan ini, sampah rumah tangga saya juga berkurang 50 sampai 70 persen, jadi lumayan sampahnya bisa dimanfaatkan,” tutupnya.
Editor: Ahmad Muhlisin