31 C
Kudus
Senin, April 28, 2025

Dari Jual Perhiasan Imitasi Keliling Indonesia, Iwan Bisa Raup Omzet hingga Rp20 Juta Sehari

BETANEWS.ID, KUDUS – Iwan Saputra (26) tampak sibuk melayani pengunjung yang memilih berbagai aksesoris yang dijualnya di UMKM Expo di Alun-Alun Kudus, Rabu (26/10/2022). Di lapaknya itu, memang banyak sekali pilihan perhiasan imitasi yang membuat para wanita kalap.

Expo merupakan jalan hidup Iwan. Karena dari event tersebut, ia menggantungkan rezeki untuk menafkahi keluarga. Pria Asal Padang, Sumatra Barat itu memilih hidup nomaden untuk mengikuti bazar-bazar di seluruh Indonesia.

Di lapaknya itu, Iwan menyediakan kalung, gelang tangan, gelang kaki, anting-anting, cincin, dan bros dengan beragam model. Perhiasan imitasi itu tersedia dalam tiga warna yaitu rose gold, gold, dan silver.

-Advertisement-

Baca juga: Cari Sepatu, Tas, dan Produk Kulit Lain yang Terkenal Awet? MALAbI Shoes Tempatnya

Iwan menyebut, aksesoris yang dijualnya itu terbuat dari titanium, xuping dan monel. Ada pula aksesoris yang terbuat dari koka dan batu alam Kalimantan. Untuk harganya, Iwan mematok mulai harga Rp5 ribu untuk bros, Rp10 ribu untuk cicin koka, Rp25 ribu gelang batu alam, dan Rp15 ribu cincin titanium. Sedangkan kalung mulai dari Rp60 ribu hingga Rp300 ribu.

“Kalau ini yang impor kita asalnya dari China. Mau nawar bisa kalo untuk kalungnya,” terangnya.

Iwan mengaku, sudah sejak 2010 dirinya berjualan aksesoris dengan cara berpindah-pindah mengikuti event-event yang sedang berlangsung. Ia telah berpindah lokasi diberbagai kota di pulau Jawa dan Kalimantan.

Baca juga: Kerajinan Kain Perca Karya Warga Semarang Ini Pelanggannya Sudah Sampai Belanda

“Jualannya memang ikut event, bazar, pindah-pindah kota. Kemarin dari Jepara, besok ke Lampung, hampir semua kota di Jawa sudah pernah sampai Kalimantan juga. Ada yang 3 hari sampai 10 hari,” ungkapnya.

Menurutnya, omzet yang didapatnya ketika mengikuti event ataupun bazar mulai dari Rp2 juta hingga Rp20 juta sehari. Itu semuat tergantung dari keramaian event dan berapa lama event tersebut berlangsung.

“Kalau dari pagi hingga malem sepi minimal Rp2 juta, ramai pernah Rp20 juta, juga pernah waktu di Boyolali omzetnya selama 5 hari cuma habis dibuat makan, nggak balik modal. Buat pulang aja pernah tidak ada, karena tidak tentu,” tandas Iwan.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER