BETANEWS.ID, KUDUS -Sore itu, di outlet Mafia Gedang yang berada di Jalan Sunan Kudus No 235, Desa Janggalan, Kecamatan Kota, Kudus memang cukup ramai oleh pembeli. Beberapa pembeli terlihat mengisi bangku yang disediakan sembari menunggu pesanan siap. Sementara di balik meja outlet, seorang karyawan terlihat sibuk menyiapkan pesanan yang terbuat dari olahan pisang tersebut.
Menurut pemilik outlet Mafia Gedang Izzatin Nada (31) mengatakan, di tempatnya ia menjual pisang coklat atau piscok dengan brand Mafia Gedang. Olahan pisang ini terbuat dari kulit lumpia yang diisi pisang dan coklat kemudian digoreng.
“Mafia gedang pertama di Kudus ini jualnya pisang coklat. Yaitu makanan yang terbuat dari kulit lumpia diberi isian pisang dan coklat,” katanya kepada betanews.id, Rabu (7/9/2022).
Lebih lanjut, Nada menjelaskan, pisang coklat miliknya memiliki perbedaan dari segi kualitas bahan. Yakni menggunakan pisang dan coklat premium sehingga rasa coklatnya enak dan lembut dari perpaduan pisangnya. Untuk topping juga beragam, ada coklat, tiramisu, cappucino, vanila, banana, manggo, blueberry, stroberi, matcha, oreo dan keju.
“Keunggulan kita disegi kualitas bahan yang premium, rasa coklatnya enak dan lumer ketika digigit dan lembut dari isian pisangnya,”jelasnya.
Terdapat 15 menu pisang cokelat di outlet Mafia Gedang, di antaranya Oreo eskobar, yazuka, king latina, cosa nostra, avilla beltran, dawod Ibrahim, alphacino, El Chapo, Don carleone, lozzeta, teflon don, mix sicilia, mix Sinaloa, mix Medelin dan Miguel Angel.
“Untuk menu yang banyak dibeli ada Miguel Angel. Menu pisang coklat ini disukai karena terdapat 7 varian topping, setiap piscoknya toppingnya beda-beda,” bebernya.
Baca juga: Cita Rasa Khas Pisang Goreng di Raja Banana Crispy Jadi Buruan Pembeli
Dalam satu porsi Mafia Gedang, terdiri dari tujuh buah pisang coklat. Untuk harganya mulai dari Rp20 hingga Rp25 ribu per pak. Outlet Mafia Gedang ini buka setiap hari mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Mafia Gedang ini juga tersedia di beberapa aplikasi online seperti GrabFood, ShopeeFood hingga Kopdar.
“Kebanyakan yang beli anak-anak karena ini makanan manis lalu toppingnya juga beragam, ada juga yang remaja. Setiap hari bisa terjual sekitar 50 porsi di hari biasa, dan lebih dari 80 porsi kalau sedang ramai atau hari libur,”pungkasnya.
Editor: Kholistiono