BETANEWS.ID, KUDUS – Sore itu, di rumah sekaligus kedai yang berada di Perumahan Panjang No 192, Desa Panjang, Kecamata Bae, Kabupaten Kudus tampak dua orang karyawan yang mondar mandir. Ada yang menata meja dan kursi, ada pula yang sibuk membereskan area kasir sekaligus dapur kedai.
Tak berselang lama, dari luar kedai seorang laki-laki tampak masuk dan membantu meletakan asbak di atas setiap meja. Laki-laki tersebut ialah Arfin Akhmad Maulana, pemilik Lonceng Coffee Shop & Cafe.
Ditemui disela-sela aktivitasnya, Arfin panggilan akrabnya bersedia berbagi cerita terkait usaha yang dirintisnya sejak 6 September 2021 lalu. Ia mengaku, alasan mendirikan usaha coffee shop tak lain karena pandemi Covid-19.

Baca juga: Cerita Jatuh Bangun Ghofur Bangun Konveksi Celana Kolor yang Kini Pekerjakan 20 Orang
“Awalnya itu karena terdampak pandemi, saya sebagai praktisi seni, basicnya di teater, akhirnya tidak bisa kerja selama 7 bulan. Karena job di semua lini terdampak, mulai dari guru les, ekstrakulikuler, event teater, musik, MC tidak jalan semua,” katanya, Jumat (2/9/2022).
Agar dapat bertahan di tengah gejolak Covid-19 yang tidak tahu kapan berakhir, Arfin memutuskan untuk bangkit dengan memikirkan ide dan melakukan apa yang ia bisa. Sebelum membuka coffee shop, di bulan November 2020 ia lebih dulu menjual camilan berupa gethuk imut Muria dan tahu walik Muria yang dijualnya secara online.
Beberapa bulan berjalan, ia memutuskan berjualan gethuk imut Muria dan tahu walik secara offline. Namun tak berselang lama akhirnya ia menutup lapak offlinenya karena penjualan menurun.
“Usaha pertama itu karena penjualan turun saya tutup. Lantas saya berpikir lagi dan teringat salah satu teman seniman punya usaha kedai. Terinsipirasi dari situ saya belajar dari beliau untuk buka cofee shop juga,” bebernya.
Tepat pada September 2021, Arfin memutuskan membuka coffee shop mengikuti jejak seniornya. Coffe shop tersebut diberi nama Lonceng Coffee Shop & Cafe yang mengangkat kopi lokal Kudus yaitu Kopi Muria sebagai menu wajib di tempatnya itu.
Coffe shop miliknya juga memilki konsep unik dengan menyediakan panggung ekpresi atau tallent show. Yaitu memberikan kesempatan bagi pelaku seni untuk menunjukkan bakat mereka di musik, sastra dan taater lewat panggung yang disediakan di kedainya.
Tak hanya itu, menu minuman dan makanan yang ditawarkan pun beragam mulai dari kopi, based milk, snack dan makanan berat. Harganya pun relatif murah yaitu mulai Rp5 ribu sampai Rp18 ribu.
Baca juga: Bangkit dari Keterpurukan, Arie Kini Bisa Cukupi Keluarga dari Bengkel Motor Custom
Meski baru setahun, usaha coffee shopnya semakin berkembang dan memilik banyak pelanggan setia dari berbagai kalangan. Ia bahkan menambahkan menu usaha pertamanya berupa tahu walik Muria dan gethuk imut Muria dalam daftar menu yang kini menjadi salah satu camilan terfavorit di kedainya.
“Minimal 500 cup terjual dalam sebulan, bisa lebih dari itu jika sedang ramai. Usaha camilan saya yang dulu juga saya jual di sini, malah jadi camilan favorit juga,” tukasnya.
Editor : Kholistiono