31 C
Kudus
Selasa, September 10, 2024

Waspada Mom, Hingga Mei 2022 Tercatat 229 Anak di Kudus Terkena Demam Berdarah

BETANEWS.ID, KUDUS – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kudus meningkat sangat signifikan. Pada periode Januari hingga Mei 2022, tercatat ada ratusan warga yang diagnosa terkena DBD, dan 80 persennya adalah anak-anak.

Hal itu diungkap olen Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Nuryanto. Dia mengatakan, di tahun 2022 sampai Bulan Mei kasus DBD di Kabupaten Kudus mencapai 280.

“Dari 280 kasus DBD itu mayoritas yang terkena kasus DBD adalah anak. Total anak-anak di Kudus yang terkena DBD ada 229 atau setara 80 persennya,” ujar Nuryanto kepada Betanews.id.

-Advertisement-

Baca juga : Waspada! Kasus DBD di Kudus Meningkat, Hingga Mei Ada 280 Kasus dan 5 di Antaranya Meninggal

Nuryanto mengatakan, anak-anak di bawah usia 15 tahun memang sangat rentan terkena DBD. Di Kabupaten Kudus, anak-anak usia lima tahun hingga 14 tahun paling banyak terkena DBD dengan 166 kasus.

“Sedangkan bayi di bawah lima tahun (Balita) usia satu sampai lima tahun yang terkena DBD ada 48 kasus. Sedangkan Balita di bawah usia satu tahun yang terkena DBD ada 15 kasus,” bebernya.

Dia menambahkan, untuk usia dewasa yang terkena DBD di Kabupaten Kudus ada 64 kasus. Didominasi usia produktif antara 15 sampai 44 tahun, jumlahnya ada 58 orang yang terkena DBD. Sedangkan enam kasus usianya di atas 44 tahun.

“Dari total kasus DBD tersebut, ada lima di antaranya meninggal dan rata-rata yang meninggal adalah anak-anak,” terang Nuryanto.

Dia mengimbau masyarakat Kudus selalu menjaga kebersihan, serta melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M plus.

“Selain menguras bak air secara berkala, menutup bak air rapat-rapat, serta memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang) yang berpotensi menjadi tempat kembangbiak nyamuk demam berdarah,” jelasnya.

Baca juga: Cegah DBD Serang Anak-anak, Puskesmas Ngembal Kulon Launching Program Siber Santik

Agar tak terjadi kematian, kata dia, diharapkan saat ada anggota keluarga yang demam segera diperiksakan ke puskesmas terdekat. Sebab di seluruh Puskesmas Kudus mempunyai alat Rapid Test Dengue.

“Alat tersebut fungsinya untuk mendiagnosa dini DBD. Sehingga pasien DBD bisa segera tertangani. Sayangnya masyarakat masih sering membelikan obat di apotek saat ada anggota keluarganya demam. Sehingga menjadikan penanganan DBD jadi terlambat dan bisa berakibat kematian. Terutama anak-anak yang kekebalan tubuhnya masih rentan,” bebernya.

Editor : Kholistiono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
144,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER