BETANEWS.ID, SOLO – Solo Batik Carnival jadi acara penutup gelaran Forum Trade Investment and Industry workimg Group (TIIWG) G20, Kamis (7/7/2022). Kegiatan tersebut digelar secara meriah dan mendapatkan antusias yang tinggi dari masyarakat.
Sekitar pukul 15.00 WIB, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia bersama Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menaiki kuda lengkap dengan kostum panglima Keraton Solo zaman dulu berjalan menuju Taman Taman Sriwedari dari Loji Gandrung.

Setibanya di kawasan Taman Sriwedari, Bahlil dan Gibran disambut puluhan peserta Solo Batik Carnival yang siap mengiringi mereka melakukan kirab menuju Balai Kota Solo.
Baca juga: Sandiaga Akan Perjuangkan Solo Masuk Jaringan Kota Kreatif UNESCO
Setelah mmberikan sambutan, Bahlil dan Gibran lalu memukul genderang sebagai simbol pembukaan Solo Batik Carnival. Selanjutnya, mereka berdua dan para delegasi beranjak ke Balai Kota Solo untuk menyaksikan pameran UMKM unggulan.
Gibran, Bahlil, dan juga segenap jajaran Pemerintah Kota Solo berangkat dengan menaiki kuda. Sementara para delegasi berangkat dengan menaiki kereta kencana dengan didampingi oleh para finalis Puteri Indonesia 2022.
Para peserta Solo Batik Carnival juga turut mengiring para peserta delegasi dengan kostum yang menawan. Sepanjang perjalanan, mereka disambut sangat meriah oleh warga yang memenuhi sepanjang jalan menuju Balai Kota Solo.
Dalam sambutannya, Bahlil mengapresiasi gelaran Solo Batik Carnival yang memeriahkan forum TIIWG) G20. Meski dalam persidangan topik yang dibahas soal investasi, tapi menurut Bahlil, kebudayaan juga harua tetap dijunjung tinggi.
Baca juga: 75 Desainer Kaliber Nasional hingga Internasional Meriahkan Solo Fashion Week 2022
“Sebagai negara yang selalu menghargai dan menjunjung tinggi budaya, adat, serta seluruh kebiasaan-kebiasaan tradisi, maka kita selalu memperhatikan dan melestarikan serta mensosialisasikan kepada seluruh dunia,” tutur Bahlil.
Ia juga menilai bahwa Solo sukses menjadi tuan rumah. Menurutnya, Solo menjadi kota yang teduh bagi para delegasi.
“Walaupun dalam dialog, sesi ke sesi terjadi perdebatan yang panjang, tapi karena acaranya di Solo, dengan hati yang dingin, semua tidak ada yang walk-out. Karena itu semua dalam rangka kebersamaan untuk membangun nuansa kekeluargaan diantara sesama negara,” pungkas Bahlil.
Editor: Ahmad Muhlisin